Dark/Light Mode

Presiden Taiwan Cemas China Manfaatkan Konflik Rusia Ukraina

Rabu, 23 Februari 2022 20:08 WIB
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. (Foto Voice of America)
Presiden China Xi Jinping (kiri) dan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. (Foto Voice of America)

 Sebelumnya 
Akhir pekan lalu, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengatakan, jika negara-negara Barat gagal memenuhi janji mereka untuk mendukung Ukraina, maka akan memiliki konsekuensi yang merusak di seluruh dunia. Termasuk untuk Taiwan.

Namun, dua sumber diplomatik yang berbasis di Taiwan mengatakan, bahwa fokus utama Presiden China Xi Jinping saat ini adalah mempersiapkan kongres. Di mana dia akan memperpanjang masa jabatannya untuk ketiga kali.

Baca juga : Pengusaha Minta Dibuatkan Aturan Soal Robot Trading

"Setelah itu selesai, dia akan fokus lagi di Taiwan," kata salah sumber diplomatik itu.

Apabila melihat sejarahnya, perpecahan antara Taiwan dan China daratan (RRC) terjadi pada 1949. Pada akhir peristiwa perang saudara antara Partai Komunis China dan Kuomintang atau biasa disebut Revolusi Komunis China, kubu Kuomintang kalah dan melarikan diri dari China daratan menuju Pulau Formosa (Taiwan).

Baca juga : Genjot Penerima Pembiayaan UMi, PIP Manfaatkan Teknologi Digital

Kuomintang kemudian membentuk pemerintahan sendiri, tetapi hingga saat ini China tetap menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya. Taiwan, yang menolak sebagai bagian dari Beijing, hidup di bawah ancaman invasi China.

Su Chi, eks kepala Dewan Urusan Daratan Taiwan mengatakan, seperti halnya Ukraina, Taiwan terperangkap di antara dua kekuatan besar. Menurutnya, Xi dan Presiden Rusia Vladimir Putin menangani klaim teritorial masing-masing dengan sangat berbeda.

Baca juga : KKP Tindak Tegas Aktivitas Pemanfaatan Ruang Laut Ilegal

"Sejauh ini Xi tegas tetapi bertahap, tidak secepat Putin," jelas Su.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.