Demi Jegal Bobong, Politisi Peringati Marcos Tumbang

 Sebelumnya 
Demonstrasi berlangsung di dekat monumen people power, Epifanio de los Santos Avenue, Quezon City, Manila. Jalan itu merupakan tempat lebih dari satu juta orang berkumpul pada tahun 1986 untuk menggulingkan Marcos Senior.

Unjuk rasa itu berjalan damai selama empat setelah Marcos Sr dituduh mencuri suara dari saingannya, Corazon Aquino, dalam pemilihan presiden.

Baca juga : Gubernur Ogah Politisi Jadi Pj Bupati Sarolangun

Para uskup Katolik pada saat itu mengumpulkan rakyat untuk melindungi sekelompok kecil militer yang bersembunyi di sebuah pangkalan militer setelah Marcos mengungkap upaya kudeta mereka. Protes akhirnya memaksa keluarga Marcos ke pengasingan di Amerika Serikat.

Marcos Sr memerintah Filipina selama lebih dari dua dekade, memimpin dengan tangan besi. Hampir setengah dari masa kekuasaannya, Filipina berada di bawah darurat militer. Ketika itu, ribuan lawannya direpresi, menghilang, bahkan dibunuh.

Baca juga : Resmikan Ponpes Di Jateng, Puan Dorong Santri Tinggal Di Rusun

Dalam acara unjuk rasa, Jumat, polisi di negara berpenduduk mayoritas Katholik itu mengatakan, ada sekitar 1.100 pengunjuk rasa. Mereka kebanyakan anak muda. Pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan, “Tidak untuk Marcos”.

Lalu ada juga kalimat protes, yang meminta keluarga Marcos mengembalikan kekayaan Filipina yang dicuri.

Baca juga : Dijagain Polisi, Kampung Krukut Micro Lockdown

"Kami tidak ingin pengulangan (kepresidenan Marcos), karena keluarga Marcos terbukti korup," Jandeil Roperos (25), salah satu pengunjuk rasa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.