Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

China Mulai Evakuasi Warganya Dari Ukraina, 1 Terluka

Selasa, 1 Maret 2022 23:45 WIB
China Mulai Evakuasi Warganya Dari Ukraina, 1 Terluka

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah China mulai mengevakuasi warganya dari Ukraina. Seiring meningkatnya kekhawatiran mereka, terhadap kemarahan dunia akibat sikap Beijing yang tak mau mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.

Stasiun TV pemerintah China CCTV melaporkan, dalam proses evakuasi itu, seorang warga China tertembak peluru saat menempuh perjalanan dari wilayah timur Ukraina ke Kota Lviv, yang berada di wilayah barat.

Korban dilaporkan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.

Seperti dilaporkan Global Times yang mengutip staf Kedutaan China di Ukraina, 600 mahasiswa China melarikan diri dari ibukota Kiev dan kota pelabuhan selatan Odessa pada hari Senin (28/2).

Mereka melakukan perjalanan dengan bus ke negara tetangga Moldova, di bawah pengawalan kedutaan dan perlindungan polisi setempat. Seorang pengungsi mengatakan, perjalanan enam jam itu aman dan lancar.

Baca juga : Pastikan WNI Selamat Keluar Dari Ukraina, Kemlu Gandeng Banyak Pihak

1.000 warga negara China lainnya akan meninggalkan Ukraina menuju Polandia dan Slovakia, yang merupakan negara Uni Eropa, pada Selasa (1/3).

Laporan selanjutnya yang diperbarui menyebutkan, sekitar 700 hingga 800 warga negara China dievakuasi melalui jalan darat ke Moldova.

Dari situ, mereka dapat pergi ke Rumania, naik penerbangan sewa ke China.

Dalam konflik Ukraina, China bagaikan berjalan meniti tali diplomatik. Menyeimbangkan desakan yang sering berulang pada kesucian kedaulatan negara, dengan keengganan untuk memanggil sekutu dekatnya Rusia.

Negara-negara lainnya, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Jepang mengevakuasi para diplomat dan mendesak warganya untuk segera meninggalkan Ukraina pada minggu-minggu menjelang invasi.

Baca juga : Ribuan Warga Ukraina Di Ambang Kematian

China menunggu hingga Kamis (24/2) lalu, untuk mengumumkan bahwa mereka akan mengatur penerbangan charter keluar.

Namun penerbangan tersebut belum terwujud. Karena Ukraina keburu menutup wilayah udaranya.

Dalam pesan video pada Minggu (27/2), Duta Besar China untuk Ukraina membantah bahwa dia telah melarikan diri dari Kiev. Dia bilang, saat ini dia menunggu sampai aman ntuk mengungsi.

China mengatakan, sekitar 6.000 warganya berada di Ukraina untuk bekerja atau belajar. Kedutaan China di Kiev awalnya meminta mereka yang berencana meninggalkan Ukrain, untuk memasang bendera China di kendaraan mereka. Namun, hal itu urung dilakukan, setelah klaim media sosial yang tidak diverifikasi mengabarkan meningkatnya permusuhan terhadap warga negara China.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan, pihaknya telah membantu warga meninggalkan Ukraina.

Baca juga : Gigi Hadid: Hati Saya Terluka

"Kementerian Luar Negeri China dan kedutaan serta konsulat China di Ukraina, telah mengirimkan semua sumber daya dan melakukan semua upaya untuk memberikan dukungan dan bantuan," kata Juru Bicara Kementerian Wang Wenbin pada pengarahan rutin seperti dilansir AFP, Selasa (1/3).

Kedutaan Polandia di China mengatakan, warga negara China yang dievakuasi dari Ukraina dapat memasuki Polandia dan tetap bebas visa hingga 15 hari. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.