Dark/Light Mode

Kembali Turun ke Jalan

Ribuan Warga Hong Kong Lumpuhkan Pusat Kota

Sabtu, 22 Juni 2019 04:40 WIB
Ribuan pengunjuk rasa memadati halaman depan markas polisi Hong Kong dan memblokir jalan-jalan utama, kemarin. Mereka menuntut pengunduran diri pemimpin Hong Kong dalam krisis politik terburuk di wilayah ini dalam beberapa dekade. (Foto : Reuters).
Ribuan pengunjuk rasa memadati halaman depan markas polisi Hong Kong dan memblokir jalan-jalan utama, kemarin. Mereka menuntut pengunduran diri pemimpin Hong Kong dalam krisis politik terburuk di wilayah ini dalam beberapa dekade. (Foto : Reuters).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan warga Hong Kong kembali turun ke jalan dan melumpuhkan pusat kota, kemarin. Massa berkerumun di sekitar gedung pemerintahan.

Mereka kembali melakulan aksi, karena Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam masih belum mengundurkan diri. Massa, yang juga menolak pembahasan rancangan undang-undang ekstradisi ini, tidak puas dengan keputusan Carrie yang hanya menunda pembahasan RUU tersebut.

“Turun! Kami mau anda turun!” teriak massa yang mayoritas menggunakan pakaian serba hitam dan berpayung itu.

Selain mendesak mengunduran diri Carrie, massa juga menuntut pembebasan sejumlah peserta aksi yang sebelumnya ditahan kepolisian Hong Kong.

Baca juga : Elemen Pemuda dan Masyarakat Dorong KPSN Terus Bersihkan PSSI

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Jumat (21/6) waktu setempat, demonstran yang kebanyakan siswa sekolah dan mahasiswa yang berpakaian serba hitam ini, berkumpul secara damai di luar gedung parlemen atau Gedung Dewan Legislatif Hong Kong sejak Jumat pagi.

Dalam aksi terbaru, demonstran menuntut pencabutan sepenuhnya RUU ekstradisi dan Carrie Lam mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Chief Executive Hong Kong. RUU kontroversial itu nantinya akan mengizinkan setiap tersangka kriminal untuk diekstradisi ke China daratan untuk menghadapi persidangan di pengadilan yang dikendalikan Partai Komunis China tersebut.

“Kami ingin berjuang untuk kebebasan kami,” ujar salah satu demonstran bernama Chan Pak-lam (17) yang masih duduk di bangku sekolah menengah. Ratusan demonstran berkumpul di tengah suhu udara 30 derajat Celsius di luar Gedung Dewan Legislatif Hong Kong, yang libur sementara demi mengantisipasi unjuk rasa.

“Kami ingin RUU itu dicabut. Tak hanya ditunda. Saya akan tetap ada di sini hingga malam ini, pukul 22.00 mungkin. Jika pemerintah tidak merespon, kami akan datang lagi,” tegas Chan.

Baca juga : Pertanian Warga Konawe Utara Dijamin Akan Dibangun Kembali

“Pemerintah masih belum merespon tuntutan kami. Setelah berhari-hari... mereka hanya bicara soal sampah dan saling melemparkan kesalahan,” sebut demonstran lainnya yang bernama Poyee Chan (28) kepada AFP.

“Jadi saya merasa kita perlu untuk keluar dan memberitahu mereka (pemerintah-red): kami warganya tidak menerima respon palsu seperti itu,” imbuhnya.

Sejak dikembalikan ke China pada 1997, Hong Kong menganut otonomi ‘satu negara, dua sistem’ yang menjamin kebebasan bagi warganya - hal yang tidak dirasakan warga China daratan. Kebanyakan warga Hong Kong khawatir RUU ekstradisi akan memperkuat pengaruh China atas wilayah mereka dan mengikis kebebasan sipil.

Akhir pekan lalu, Carrie Lam menunda pembahasan RUU ekstradisi hingga waktu yang tidak ditentukan. Namun kekhawatiran masih muncul karena RUU ini tidak dicabut sepenuhnya. Unjuk rasa pun terus digelar, yang pekan lalu memicu bentrokan sengit dengan polisi terpaksa menembakkan peluru karet dan gas air mata.

Baca juga : Jutaan Rakyat Hong Kong Blokir Akses Gedung DPR

Carrie Lam telah meminta maaf terhadap seluruh warga Hong Kong atas krisis politik yang terjadi. Namun dia mengabaikan seruan agar dirinya mundur. Awal pekan ini, seorang pejabat senior Hong Kong yang dekat dengan Lam menyebutkan, pemerintah China tidak akan membiarkan Lam mengundurkan diri di tengah desakan publik. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.