Dark/Light Mode

Sistem Tol Trans Jawa Diubah

Warganet Usul Tak Harus One Way, Lihat Sikon Aja...

Selasa, 28 Mei 2019 14:40 WIB
Pengendara mobil melewati jalur contraflow menuju Jakarta. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Pengendara mobil melewati jalur contraflow menuju Jakarta. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum juga diterapkan, sistem one way (satu arah) di Tol Trans Jawa mendapat kritikan. Kebijakan itu lantas diubah. Kini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengkombinasikan sistem tersebut untuk mengurai kemacetan.

Awalnya, pemerintah akan menggunakan sistem satu lajur di Tol Trans Jawa seharian penuh alias 24 jam. Namun, setelah dilakukan pembahasan oleh Korlantas, diputuskan tidak berlaku 24 jam. Sistem pemberlakuan satu jalur berlaku pukul 09.00-21.00 WIB.

Adapun jalur satu arah bakal diberlakukan mulai dari Km 70 Tol Jakarta-Cikampek sampai Km 263 Tol Pejagan-Pemalang. Semula ini bakal diberlakukan dari Km 29.

Sementara dari Km 29 sampai Km 61 Tol Jakarta-Cikampek bakal diberlakukan skenario contra flow. Jadwal pemberlakuannya pukul 06.00-21.00 WIB.

“Contra flow jam 6 sampai jam 21, dari Km 29 sampai Km 61, jam 6 sampai jam 21,” ungkap Operation Management Group Head PT Jasa Marga, Fitri Wiyanti, kemarin.

Baca juga : Basuki Kasih Sinyal Positif

Dijelaskan Fitri, adanya perubahan skenario one way di Tol Trans Jawa diperoleh dari informasi kepolisian, kemarin sore. Disampaikan one way dilaksanakan 30 Mei sampai 2 Juni, terjadwal pukul 9 pagi sampai 21 malam,” katanya.

Skenario one way arus mudik Lebaran 2019 

Kendati demikian, jadwal pemberlakuan jalur satu arah ini sewaktu-waktu dapat berubah tergantung perkembangan di lapangan. Perubahan itu berkaitan dengan perpanjangan waktu berlakunya jalur satu arah. Sementara, untuk penambahan waktu belum ada pembahasan lebih lanjut.

Kebijakan yang terus berubah-ubah ini membuat warganet kesal. Netizen mengesankan pemerintah serampangan menelurkan kebijakan yang sensitif.

Herman berharap kepada pemerintah melakukan kajian yang mendalam sebelum memutuskan kebijakan. Salah kebijakan, akan membuat kebijakan rakyat sengsara dan menjadi korban. “Berubah lagi. Dari Cawang menuju Km 70 dan dari Cikunir menuju Km 70, tetap macet tuh,” sindirnya.

Watyutink.com @watyutink mendesak pemerintah, khususnya Kemenhub dan Jasa Marga untuk mensosialisasikan perubahan sistem ini kepada masyarakat. Sebab, jika informasinya tidak tersampaikan dengan jelas, bisa-bisa malah jadi masalah baru bagi masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman.

Baca juga : Suap Izin Tinggal Turis, Pejabat Imigrasi NTB Diciduk KPK

Senada, Kacungdedengkot juga mengkritik habis kebijakan yang selalu berubah dari pemerintah. Kata dia, kalau memang belum fix atau belum pasti seharusnya tidak diumumkan ke publik terlebih dahulu.

“Setelah sudah proses kajian dan hasil riil di lapangan baru diumumkan ke publik. Kalau seperti inikan membuat bingung masyarakat yang ingin mudik,” sentilnya.

Genjus lebih pedas mengkritik perubahan kebijakan sistem satu arah di tol trans Jawa. Dia mengibaratkan pemerintah seperti anak muda yang labil, sehingga tidak bisa mengeksekusi kebijakan yang baik untuk masyarakat.

“Labil. Justru parah ya dari Cikunir hingga Cikampek. Apa-apaan ini,” protes Ganjus.

Lebih jauh, Roer mengatakan, pemerintah seharusnya melihat situasi dan kondisi di lapangan. Artinya, jika memungkinkan untuk melakukan satu jalur di tol, maka kebijakan itu harus diambil.

Baca juga : Sofyan Basir Tamat

“Tetapi jika, maka tidak harus one way. Lihat sikon di lapangan saja lah,” usul Roer.

Usulan yang sama juga diutarakan Arisarisan Genjus. Kata dia, pemerintah harus menyesuaikan perkembangan dan situasi di jalan. Jika memungkinkan maka harus one way.

Sementara, Jiyu Ch sangat mendukung pemerintah yang mengubah sistem di Tol Trans Jawa. Bagi dia, perubahan ini sangat menguntungkan rakyat yang ingin mudik dari arah Timur ke Barat.

“Bagus begini, ngasi kesempatan bus balik lagi ke terminal Jakarta buat ngangkut lagi jangan dibabat habis ke Jawa semua, bus sama travel lama balik ke Jakarta lagi kalau lewat jalan biasa.”

Ubi Jalar ikut mendukung perubahan sistem di tol trans Jawa. Perubahan ini akan memberikan kesempatan yang sama bagi warga yang ingin pulang kampung ke Barat. “Ya setuju, biar yang dari Timur ke Barat juga bisa menyesuaikan jadwal tesebut, saya akan start mudik mulai tengah malam dari semarang ke Jakarta,” tandasnya.  [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.