Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pertemuan para pemimpin negara anggota G20 di Osaka, Jepang, pekan ini nampaknya tidak akan membahas masalah demo Hong Kong.
China sudah mewanti-wanti para anggota G20 untuk tidak menyebut isu tersebut selama pertemuan tingkat tinggi ini. Padahal, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang akan hadir dalam KTT G20, berencana membahas masalah ini dengan negara terkait.
Baca juga : RUU Ektradisi Ditangguhkan, Demo Rakyat Hong Kong Sukses
Namun, pembahasan isu ini diharamkan China. Alasannya, demo anti RUU ekstradisi sebagai masalah internal negara.
Sebelumnya, Trump mengatakan dia memahami alasan warga Hong Kong berunjuk rasa dan berharap mereka dapat menyelesaikan masalah ini dengan China. Kemudian, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, Trump akan membawa isu Hong Kong ke KTT G-20, yang berlangsung di Osaka, Jepang, pada Jumat dan Sabtu pekan ini.
Baca juga : Nolak Diadili di China, 1 Juta Rakyat Hong Kong Demo Malam-malam
Asisten Menteri Luar Negeri China Zhang Jun pun mengomentari, G-20 merupakan forum untuk fokus membahas masalah perekonomian global, bukan politik. Xi dan Trump sepakat mengadakan pembicaraan bilateral yang berfokus pada perang dagang kedua negara di sela KTT.
“G-20 tidak akan membahas masalah Hong Kong. Kami tidak akan membiarkan G-20 membahas masalah ini,” tegas Zhang, dikutip dari AFP, kemarin.
Baca juga : 30 Pesawat Mau Dipasang WiFi, Garuda Manjakan Konsumen
“Hong Kong murni urusan dalam negeri China dan tidak ada negara asing yang punya hak untuk campur tangan,” katanya, seraya menegaskan Hong Kong merupakan wilayah administrasi khusus China.
Wilayah semi otonom yang diserahkan Inggris ke China pada 1997 itu diguncang demonstrasi besar-besaran sejak sebulan terakhir. Menuntut pencabutan RUU yang memungkinkan warga Hong Kong diekstradisi ke China untuk menjalani proses hukum. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya