Dark/Light Mode

Didesak Mundur, Presiden Sri Lanka Gandeng Oposisi

Senin, 4 April 2022 23:21 WIB
Seorang demonstran mengibarkan bendera Sri Lanka selama demonstrasi di Colombo. (Foto BBC)
Seorang demonstran mengibarkan bendera Sri Lanka selama demonstrasi di Colombo. (Foto BBC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa berusaha menstabilkan pemerintahannya setelah unjuk rasa mendorong sebagian besar anggota kabinet mengundurkan diri. Disebutkan, 26 orang menteri telah meletakkan jabatan.

Pengunduran diri berjamaan itu diikuti Gubernur Bank Sentral Sri Lanka Ajith Cabraal. Hanya saudara laki-lakinya Presiden, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa yang bertahan saat pemerintah bergulat dengan krisis ekonomi besar. 

Belum cukup masalah melanda Negara Mutiara Samudera Hindia itu, demonstran juga mendesak Rajapaksa mengundurkan diri. Namun untuk menguatkan pemerintahannya, Rajapaksa mengundang partai-partai oposisi untuk bergabung dalam kabinet.

Baca juga : Suara Presiden 3 Periode Bukan Suaranya Istana

"Presiden mengundang seluruh partai politik dalam parlemen untuk menerima jabatan kabinet dan bergabung dalam upaya mencari solusi untuk krisis nasional," demikian pernyataan terbaru dari kantor Rajapaksa. 

Sri Lanka yang diwarnai kekurangan pangan, bahan bakar, listrik minyak dan obat-obatan. Ini krisis terburuk sejak negara itu merdeka dari Inggris tahun 1948. Tidak ada tanda-tanda situasi krisis ekonomi akan berakhir dalam waktu dekat.

Pemerintah telah mengumumkan rencana mencari bailout dari Dana Moneter Internasional (IMF), namun pembicaraannya belum juga dimulai.

Baca juga : Sah, Maudy Ayunda Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia

Usai Jam Malam

Tentara dan polisi Sri Lanka ditempatkan dalam kondisi siaga tinggi setelah jam malam selama 36 jam diakhiri pada Senin pagi (4/4) waktu setempat. Jam malam diberlakukan demi menekan terjadinya kerusuhan, namun laporan intelijen memperkirakan lebih banyak kerusuhan akan terjadi di negara tersebut.

Sebelumnya, sepanjang Minggu (3/4) malam, ratusan orang menggelar unjuk rasa damai di berbagai kota dengan mengecam cara Rajapaksa yang dinilai gagal menangani krisis di Sri Lanka. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.