Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kemungkinan perdamaian Korea Utara (Korut) dengan Korea Selatan (Korsel) makin jauh. Itu setelah Korut menghancurkan hotel milik Korsel yang jadi simbol persahabatan dua negara serumpun itu.
Medio 1990-an, Korsel membangun belasan fasilitas di resor Gunung Kumgang Korut. Untuk mengakomodasi pariwisata warganya selama periode persahabatan kedua negara di era itu.
Baca juga : Ini Progres Timnas U-19 Selama TC Di Korsel
Tapi pada 2019, pemimpin Korut Kim Jong-un menyebut fasilitas Korsel itu buruk. Apalagi, setelah keengganan Seoul untuk menentang sanksi pada Pyongyang yang dipimpin (Amerika Serikat) AS.
Namun, rencana pembongkaran pada 2020 tertunda akibat pandemi Covid-19. Kini, Kementerian Unifikasi Korsel, yang menangani urusan antar-Korea, mengatakan, Korut sedang membongkar Hotel Haegumgang. Hotel terapung itu merupakan properti utama di antara belasan fasilitas lain di Gunung Kumgang.
Baca juga : Dolar AS Makin Perkasa, Rupiah Nyungsep
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel Cha Deok-cheol mengatakan, tidak jelas apakah Korut juga menghancurkan fasilitas lain di lokasi tersebut. Dia mengatakan, Seoul sangat menyesali pembongkaran sepihak Korut.
Pihaknya mendesak Korut berdialog menyelesaikan ketidaksepakatan atas properti Korsel di lokasi tersebut. Cha mengatakan, Seoul menggunakan saluran komunikasi antar-Korea untuk menuntut penjelasan dan pembicaraan tentang masalah ini.
Baca juga : Cari Berkah Bulan Ramadan Ala Blibli
"Tapi Korea Utara mengabaikan permintaan tersebut," ujar Cha, dilansir Associated Press, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya