Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indonesia Ngarep KTT Di Bali Dihadiri Lengkap Anggota G20

Kamis, 28 April 2022 19:07 WIB
Co-chair Sherpa G-20 Indonesia Dian Triansyah Djani. (Foto: Ist)
Co-chair Sherpa G-20 Indonesia Dian Triansyah Djani. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai Presidensi G20, Indonesia berharap kehadiran seluruh anggota Group of Twenty, G20, dalam pertemuan puncak di Nusa Dua, Bali, November mandatang.

Sejauh ini, Indonesia sudah berupaya melakukan konsultasi dengan seluruh anggotanya demi kelancaran perhelatan yang melibatkan 20 negara ekonomi terbesar di dunia.

"Harapan Indonesia, sebagaimana presiden G20 sebelumnya, kita ingin kehadiran semua negara anggota G20 secara penuh untuk membahas agenda-agenda yang sudah disepakati bersama," kata Co-chair Sherpa G-20 Indonesia Dian Triansyah Djani dalam jumpa pers virtual, Kamis (28/4).

Sejauh ini, posisi Indonesia mendapat tekanan untuk memboikot Rusia dan mengundang Ukraina dalam pertemuan tingkat tinggi November mendatang. Desakan ini adalah imbas invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Baca juga : Indonesia Sulit Bersaing Di Tunggal Putri Dunia, Ini Penjelasan Susi Susanti

Ditanya mengenai kepastian diundangnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke KTT G20, Dian masih belum mau memberi jawaban pasti.

Dia hanya membenarkan adanya diskusi antara Zelensky dengan Presiden Jokowi untuk membahas situasi di Ukraina. Tidak disebutkan Presiden Jokowi mengundang Zelensky atau tidak.

"G20 perlu dengar semua pihak dan membahas hal-hal yang dilakukan untuk meng-address dampak perang tersebut terhadap perekonomian global," imbuhnya.

Dia menambahkan, G20, sebagai forum yang berfokus pada tata kelola ekonomi global, tentu perlu membahas tentang dampak ekonomi dari perang di Ukraina.

Baca juga : Akhirnya, Menkeu AS Bakal Hadiri Event G20

"Tentu ada pembahasan kerja sama untuk menangani dampak perang di Ukraina terhadap ekonomi global, terutama dampaknya terhadap harga energi, ketahanan pangan, dan lainnya," jelas Dian.

Sebagai negara anggota G20, lanjutnya, Indonesia menegaskan bahwa dampak ekonomi dari perang di Ukraina juga penting untuk dipikirkan dan diperlukan kerja sama luas untuk menghentikannya.

"Komunikasi dengan pihak Ukraina dan pihak-pihak lainnya akan terus dilakukan untuk mendapatkan update mengenai perkembangan situasi. G20 perlu mendengarkan pandangan semua pihak dan membahas hal-hal yang dapat dilakukan untuk menyikapi dampak perang tersebut terhadap perekonomian global," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Rabu (27/4) mengatakan di Twitter bahwa Presiden Joko Widodo telah mengundangnya untuk hadir di pertemuan puncak kelompok 20 negara ekonomi terbesar tahun ini.

Baca juga : Indonesia Kecam Serangan Israel Di Masjid Al Aqsa

Ukraina bukan anggota G20, tapi ketua-ketua G20 sebelumnya pernah mengundang negara-negara lain sebagai tamu untuk menghadiri pertemuan.

G20 telah mengutuk invasi Rusia di Ukraina yang kini telah memasuki pekan kesembilan. Invasi itu telah meningkatkan ketegangan geopolitik, mengancam ekonomi global, dan memicu krisis kemanusiaan.

Sejumlah anggota G20 bahkan telah menyerukan agar Rusia dan Presiden Vladimir Putin dikeluarkan dari daftar kehadiran di KTT G20 di Bali pada November. Namun, Pemerintah Indonesia menolak dan mengatakan terlalu dini untuk memutuskan hal itu.

"Indonesia menjalankan tugasnya sebagai pemegang Presidensi G20 berdasarkan aturan dan prosedur seperti presidensi sebelumnya," tegasnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.