Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah Inggris tidak akan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada rakyat di saat meningkatnya biaya hidup, dampak inflasi. Kenaikan harga tertinggi sejak 1950-an telah menguras pendapatan warga Inggris.
Kondisi ini telah menimbulkan tekanan pada Pemerintah agar mengucurkan bantuan untuk kelompok masyarakat miskin di Inggris. Khususnya warga yang tidak mampu membeli bahan bakar.
Baca juga : Makna Idul Fitri Menurut Prof Quraish Shihab
Sayangnya, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengatakan, Pemerintah tidak dapat memberikan bantuan kepada siapapun. Pasalnya, negara harus berhati-hati dengan setiap pengeluaran dana agar bisa menghindari inflasi spiral.
PM Johnson menyadari, tidak bisa memberikan cukup dukungan agar kelompok masyarakat miskin bisa segera mengimbangi kenaikan harga. Menurutnya, uang yang ada saat ini tidak akan cukup untuk membantu beban jangka pendek.
Baca juga : Masjid Bolton Inggris Ajak Non Muslim Bukber
Namun terpenting, katanya, Pemerintah Inggris bisa mengatasi kenaikan harga-harga dalam jangka menengah dan jangka panjang.
“Saya terima mereka yang sudah berkontribusi melalui pembayaran pajak karena ini menggunakan uang para pembayar pajak. Uang ini tidak akan cukup untuk menolong biaya pengeluaran semua orang,” kata Johnson dalam wawancara dengan ITV televisi dikutip Reuters, Rabu (4/5).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya