Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Siap Maju Ke Pengadilan Kriminal Internasional

Jurnalis Al Jazeera Tewas, Presiden Palestina Tolak Usulan Penyelidikan Bersama Israel

Kamis, 12 Mei 2022 23:22 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas di tengah prosesi pemakaman Shireen Abu Akleh di kediamannya, Kamis (12/5). (Foto; Instagram)
Presiden Palestina Mahmoud Abbas di tengah prosesi pemakaman Shireen Abu Akleh di kediamannya, Kamis (12/5). (Foto; Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ribuan orang memadati Kota Ramallah, Tepi Barat, Palestina untuk mengikuti prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh (51) yang tewas ditembak Israel, Kamis (12/5).

Prosesi pemakaman yang digelar di kediaman Presiden Palestina Mahmoud Abbas, antara lain dihadiri wartawan, diplomat, pemimpin agama, dan para pejabat. Termasuk anggota Arab dari Parlemen Israel, Knesset.

 

Shireen Abu Akleh (Foto: net)

 

Dari dalam kediaman Presiden, terdengar suara massa berteriak,"Kejujuran tak pernah mati!!". "Kami siap berkorban darah dan jiwa untukmu, Shireen!!".

Dalam pidatonya di acara tersebut, Presiden Abbas menegaskan,  pihaknya menolak tawaran Israel untuk melakukan penyelidikan bersama atas pembunuhan Abu Akleh.

Baca juga : Peringati Hari Internasional Al-Quds, Iran serukan Pembebasan Palestina

Secelat mungkin, kasus itu akan segera dibawa ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

 

Prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera di kediaman Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Kamis (12/5). (Foto: YouTube)

 

"Kami menolak, dan akan terus menolak usulan penyelidikan bersama dengan otoritas pendudukan Israel. Karena mereka telah melakukan kejahatan. Kami tidak percaya mereka," tegas Abbas, di depan peti mati Abu Akleh seperti dikutip CNN International, Kamis (12/5).

"Kami akan melapor ke Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengusut siapa sebetulnya pembunuh Shireen Abu Akleh," imbuhnya.

Abu Akleh yang berdarah Palestina-Amerika ditembak mati Israel pada Rabu (11/5), saat melaporkan serangan militer di Kota Jenin, Tepi Barat.

Baca juga : Jokowi Dan Tony Blair Seirama

Kementerian Kesehatan Palestina mengungkap, produser Akleh yang bernama Ali Al-Samudi, juga ikut tertembak. Beruntung, kondisinya relatif stabil.

Al Jazeera menuduh pasukan keamanan Israel sengaja menargetkan dan membunuh Abu Akleh, salah satu jurnalis paling terkemuka di Tanah Arab.

Kematian Abu Akleh disambut dengan kemarahan regional dan internasional, serta seruan untuk pertanggungjawaban

Kepada CNN International, tiga saksi mata mengatakan, para jurnalis ditembak oleh pasukan Israel. Kala itu, tidak ada militan Palestina di samping para jurnalis.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, pasukannya mendapat tembakan keras selama operasi kontraterorisme. Sehingga, mereka membalasnya dengan tembakan.

Juru Bicara Internasional IDF Amnon Shefler mengaku "belum tahu" siapa yang membunuh Abu Akhleh.

Baca juga : Viral Anjing Foni Digantung Hingga Tewas, Polisi Diminta Lakukan Penyelidikan

Sepertinya, ini merupakan pelunakan atas pernyataan pejabat Israel sebelumnya, yang menyebut, "kemungkinan" Abu Akleh kena baku tembak militan Palestina.

Al Jazeera yang merupakan perusahaan media tempat Abu Akleh bekerja menilai, kematian jurnalis andalannya itu adalah salah satu bentuk "pembunuhan terang-terangan" oleh pasukan Israel.

Jenazah Abu Akleh akan disemayamkan di Gereja Katolik Roma di Bab Al-Khalil pada Jumat (13/5), sebelum dikebumikan di Pemakaman Bukit Sion Yerusalem, di sebelah orang tuanya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.