Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi: Nggak Nguntungin Siapa-siapa, Hentikan Perang Ukraina Sekarang Juga!!

Sabtu, 14 Mei 2022 08:05 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT ASEAN-AS yang digelar di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Jumat (13/5). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT ASEAN-AS yang digelar di Departemen Luar Negeri AS, Washington DC, Jumat (13/5). (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi  menyerukan untuk menghentikan perang di Ukraina sekarang juga.

Hal ini ditegaskan Jokowi dalam KTT Khusus ASEAN-Amerika Serikat (AS) yang digelar di Departemen Luar Negeri AS,  Washington DC, Jumat (13/5).

Jokowi menyebut, perang di Ukraina telah menciptakan tragedi kemanusiaan dan memperburuk perekonomian dunia.

Kenaikan harga pangan, energi, dan inflasi yang telah terjadi, sangat memperberat perekonomian. Juga memperlambat pencapaian SDGs di negara berkembang dan kurang berkembang.

“Saat dunia seharusnya segera pulih dari pandemi Covid-19, dunia menghadapi masalah baru. Yakni perang di Ukraina. Saat dunia membutuhkan kerja sama dan kolaborasi, rivalitas dan konfrontasi justru makin tajam. Saat dunia membutuhkan multilateralisme yang makin kokoh, unilateralisme malah semakin mengemuka,” papar Jokowi.

Baca juga : Kremlin Bantah Rusia Hentikan Pasokan Gas Ke Finlandia

Menurutnya, perang di Ukraina juga telah melemahkan multilateralisme. Serta berpotensi memecah belah hubungan antar negara.

“Perang tidak akan menguntungkan siapa pun. Dunia tidak memiliki pilihan lain, kecuali menghentikan perang sekarang juga. Setiap negara, setiap pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menciptakan enabling environment. Agar perang dapat dihentikan, perdamaian dapat terwujud,” tandas Jokowi.

Tak cuma itu. Perang juga membikin pertumbuhan ekonomi memprihatinkan.

Dana Moneter Internasional (IMF) kini telah menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi di negara kurang berkembang dan berkembang (emerging and developing) Asia sebesar 0,5 persen pada 2022 dan 0,2 persen pada 2023.

Bank Dunia juga begitu. Prediksi pertumbuhan ekonomi beberapa negara ASEAN, diturunkan hingga 1,2 persen.

Baca juga : Waspada Kenaikan Kasus Dua Minggu Usai Lebaran

"Bagi sebagian anggota ASEAN, kenaikan 10 persen dari harga minyak, berpotensi menurunkan pendapatan nasional hingga 0,7 persen. Sementara kenaikan harga gandum, akan mengatrol angka kemiskinan sebesar 1 persen,” jelas Jokowi.

Dia pun mengulangi lagi, apa yang telah disampaikan pada pertemuan dengan Kongres AS.

“Lebih dari lima dekade, ASEAN terus membangun arsitektur keamanan yang inklusif, mengedepankan paradigma kolaborasi, mendorong habit of dialogue dan rules based order. Dengan spirit yang sama, kami dorong di Indo-Pasifik melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific,” beber Jokowi.

Dalam KTT Khusus yang dihadiri Presiden Joe Biden dan juga pemimpin negara-negara ASEAN tersebut, Jokowi menyambut baik inisiatif AS melalui Indo Pacific Economic Framework (IPEF).

“Tentu, kerja sama di bawah IPEF harus inklusif. Saya harapkan sinergi antara IPEF dengan pelaksanaan prioritas kerjasama di AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific),” ucapnya.

Baca juga : Putin Masih Ngegas, Bos CIA Ingatkan Perang Ukraina Bisa Mengarah Ke Konflik Nuklir

Saat Indonesia menjadi ketua ASEAN tahun depan, Presiden Jokowi juga menyampaikan rencananya melakukan Indo Pacific Infrastructure Forum.

“Saya berharap, Amerika Serikat dapat berpartisipasi dalam forum tersebut,” pungkas Jokowi, yang dalam kesempatan tersebut didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.