Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Katanya, Itu Omong Kosong

Kremlin Bantah Rencana Putin Umumkan Perang Lawan Ukraina Tanggal 9 Mei

Rabu, 4 Mei 2022 19:18 WIB
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov (Foto: Instagram)
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kremlin akhirnya menepis spekulasi bahwa Presiden Vladimir Putin berencana mendeklarasikan perang melawan Ukraina, dan mendeklarasikan mobilisasi nasional pada 9 Mei mendatang. Bertepatan dengan peringatan kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II.

Sejauh ini, Putin menyebut tindakan Rusia di Ukraina sebagai operasi militer khusus. Bukan perang. 

Namun, politisi Barat dan sejumlah pengamat Rusia berspekulasi bahwa Putin tengah mempersiapkan pengumuman besar pada Senin (9/6) depan. Dengan serangkaian kemungkinan skenario. Mulai dari deklarasi perang langsung, hingga deklarasi kemenangan.

Baca juga : Pemerintah Jamin Pasokan Pangan Di Bulan Ramadan

"Tidak ada kemungkinan Putin akan mengumumkan perang melawan Ukraina pada 9 Mei. Itu omong kosong," tegas Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov seperti dilansir Reuters, Rabu (4/5).

Hari Kemenangan 9 Mei adalah salah satu peristiwa nasional paling penting di Rusia, yang memperingati pengorbanan besar Uni Soviet dalam perang patriotik hebat melawan Nazi Jerman.

Diperkirakan, 27 juta warga Soviet tewas dalam perang yang berlangsung pada 1941-1945. Soviet hancur. Hampir setiap keluarga Soviet berkabung.

Baca juga : Kasus Jiwasraya, PT Inti Agri Resources Minta Kejaksaan Tak Terburu-buru Lakukan Pelelangan Aset

Sebelumnya, Putin telah menggunakan pidato Hari Kemenangan untuk mengarahkan Barat dan menunjukkan kekuatan angkatan bersenjata Rusia pasca-Soviet.

Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang kehilangan tempat tinggal, dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi paling serius antara Rusia dan Amerika Serikat (AS), sejak krisis rudal Kuba 1962.

Putin mengatakan, Rusia terpaksa menggelar operasi militer khusus di Ukraina, karena AS menggunakan negara tersebut untuk mengancam Rusia.

Baca juga : PM Pakistan Kunjungin Putin Saat Rusia Serang Ukraina

Sehingga, Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia.

Putin menyebut konflik itu sebagai konfrontasi yang tak terhindarkan dengan AS, yang dia tuduh mengancam Rusia dengan mencampuri urusan dalam negerinya. Serta memperbesar aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Sementara Ukraina mengatakan, saat ini pihaknya sedang memerangi perampasan tanah gaya kekaisaran. Klaim genosida Putin disebutnya omong kosong. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.