Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tren Pelarangan Ekspor Marak

Belum Lama Hentikan Penjualan Gandum Ke LN, India Disebut Bakal Stop Ekspor Gula

Selasa, 24 Mei 2022 22:23 WIB
Ilustrasi buruh pabrik gula di India (Foto: India Times)
Ilustrasi buruh pabrik gula di India (Foto: India Times)

RM.id  Rakyat Merdeka - Belum lama menghentikan penjualan gandum ke luar negeri, India dikabarkan tengah pasang ancang-ancang melarang ekspor gula untuk pertama kalinya, dalam enam tahun terakhir.

Menurut info yang disampaikan sumber pemerintah India kepada Reuters, kebijakan yang ditujukan untuk mencegah lonjakan harga domestik ini, berpotensi membatasi ekspor hingga 10 juta ton pada musim ini.

Harapannya, stok terjamin sebelum musim gula berikutnya pada Oktober.

"Pembatasan itu sepertinya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang," ungkap sumber tersebut, Selasa (24/5).

Namun, Kementerian Makanan dan Perdagangan India, belum memberikan penjelasan apa pun kepada Reuters, terkait hal ini.

Baca juga : Kremlin Bantah Rusia Hentikan Pasokan Gas Ke Finlandia

India adalah produsen gula terbesar di dunia dan pengekspor terbesar kedua setelah Brasil.

Bangladesh, Indonesia, Malaysia, dan Dubai masuk dalam daftar pelanggan utama gula India.

Tren Larangan Ekspor

Langkah-langkah pemerintah untuk melarang penjualan ke luar negeri, khususnya di Asia, telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Terutama, sejak invasi Rusia ke Ukraina. Ini membuat harga pangan global yang sudah melonjak, menjadi semakin melambung.

Pembatasan yang baru-baru ini dilakukan oleh pemerintah di Asia, antara lain adalah larangan ekspor minyak sawit Indonesia, yang telah dicabut pada Senin (23/5). 

Baca juga : Angkutan Mudik Lebaran Dengan Pesawat Berjalan Lancar, Ini 3 Faktor Kuncinya

Sementara Malaysia, bersiap menghentikan penjualan ayam ke luar negeri, pada 1 Juni mendatang.

Jika jadi diterapkan, larangan ekspor gula akan menjadi kasus ekstrim dari tindakan pencegahan. Mengingat pasokan dalam negeri di India cukup berlimpah.

Asosiasi Pabrik Gula India memperkirakan, musim ini, Negeri Bollywood dapat memproduksi 35 juta ton, dengan kebutuhan konsumsi 27 juta ton.

Termasuk stok musim lalu sekitar 8,2 juta ton, surplus 16 juta ton, serta 10 juta ton untuk ekspor. 

Penghentian ekspor kemungkinan akan memiliki dampak signifikan terhadap pasar gula global. Mengingat India adalah produsen dan eksportir utama.

Baca juga : Gelar Pangan Murah Kementan Penuhi Kebutuhan Jelang Idul Fitri 2022

"Setelah pengiriman mencapai 9 juta ton, eksportir harus mengajukan izin untuk mengirim sisa 1 juta ton," kata sumber Reuters.

Sejumlah perusahaan dilaporkan telah menandatangani kesepakatan untuk mengirim 8,5 juta ton gula, sejak 1 Oktober tahun lalu. Diperkirakan 7,1 juta ton telah dikirim pada akhir April. Sebanyak 800 ribu hingga 1 juta ton sisanya, kemungkinan akan diekspor pada Mei. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.