Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Rusia Bilang, Efek Sanksi Kurang Nendang, Pembayaran Utang LN Dan Kewajiban Negara Masih Aman
Sabtu, 11 Juni 2022 08:24 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina menegaskan, hingga saat ini, negaranya masih belum terdampak secara signifikan oleh sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat, terkait invasi ke Ukraina.
Pembayaran utang luar negeri masih lancar. Kewajiban negara untuk warga yang membeli obligasi pinjaman federal, juga tidak terganggu.
Dari sudut pandang sumber daya keuangan, Nabiullina mengatakan, Rusia memiliki kemungkinan dan kemampuan, untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Sesuai berbagai opsi yang disajikan Kementerian Keuangan.
Baca juga : Penting, Regulasi Larangan Ideologi Yang Bertentangan Dengan Pancasila
"Biasanya, masalah pembayaran kewajiban negara disebabkan oleh masalah anggaran. Tapi, kami tidak punya masalah seperti itu. Sekali lagi, kami memiliki semua sumber daya yang kami butuhkan untuk melunasi," tegas Nabiullina dalam konferensi pers seperti dikutip TASS, Jumat (10/6).
Dia menjelaskan, persoalan yang dihadapi Rusia terkait hal tersebut adalah masalah teknis pembayaran utang negara dalam mata uang asing. Serta pembatasan operasional perbankan internasional.
Kurang Akut
Baca juga : Jokowi: Jangan Biarkan Lahan Telantar, Kosong
Nabiullina menyebut, sejauh ini, efek sanksi terhadap Rusia terbilang kurang akut dari yang diperkirakan. Salah satu indikasinya, ekspor Rusia tidak anjlok ke titik terendah.
"Ini menunjukkan kemampuan perusahaan kami untuk beradaptasi. Namun, terlalu dini untuk mengatakan, bahwa efek penuh sanksi telah terlihat. Kita belum dapat membuat kesimpulan dalam situasi perubahan struktural ekonomi seperti sekarang," papar Nabiullina.
Dia bilang, situasi global saat ini masih penuh ketidakpastian. Terus berkembang.
Baca juga : BNI Ditunjuk Sebagai Bank Pembayaran Uang Pensiun Peserta Taspen
Apalagi, situasi transformasi struktural dalam perekonomian dan kemampuannya untuk bertransformasi, juga merupakan proses.
"Jadi, masih terlalu dini untuk membuat kesimpulan apa pun terkait hal ini," ulangnya lagi. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya