Dark/Light Mode

Menkeu Dan Menkes Mundur Sekaligus, PM Inggris Kembali Di Ujung Tanduk

Rabu, 6 Juli 2022 11:26 WIB
PM Inggris Boris Johnson (Foto: Instagram)
PM Inggris Boris Johnson (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kembali berada di ujung tanduk. Dua menteri utamanya, yakni Menteri Keuangan Rishi Sunak dan Menteri Kesehatan Sajid Javid mengundurkan diri dalam selang waktu 10 menit, Selasa (5/7). Diikuti sejumlah menteri dan pembantu junior.

Kondisi ini tampak seperti kiamat untuk karier Johnson. Partai Konservatif yang dipimpin Johnson, disebut telah hancur lebur.

Namun, Johnson yang juga mantan wartawan, pantang menyerah dengan situasi ini. Dia tetap bertekad mempertahankan nyawa pemerintahannya, dengan melakukan perombakan kabinet.

Pria berusia 58 tahun ini kemudian menunjuk Nadhim Zahawi, yang sebelumnya menjabat Menteri Pendidikan sebagai kanselir baru. Menggantikan Rishi Sunak. Sedangkan Kepala Staf Perdana Menteri, Steve Barclay terpilih menjadi Menteri Kesehatan. 

Baca juga : Kematian Misterius Miliuner Rusia Kembali Terjadi

Johnson yang saat ini tengah menghadapi krisis kepemimpinan paling serius dalam Riwayat jabatan Perdana Menteri, akan dicecar anggota parlemen dalam Sidang Perdana Menteri pada hari ini, Rabu (6/7).

Selain itu, dia juga harus memberikan penjelasan lebih rinci kepada Liaison Committee, bagian dari parlemen yang meneliti kebijakan dan keputusan pemerintah.

Saat mengundurkan diri, Javid dan Sunak sama sekali tak berbicara di muka umum. Namun, surat pengunduran diri yang ditujukan kepada PM Johnson dan diposting di Twitter, terasa sangat kritis.

 

Baca juga : Hikmahbudhi: Zaman Jenderal Sigit, Polri Demokratis dan Terbuka

"Vote of Confidence pada bulan lalu, mestinya bisa menjadi momen kerendahan hati, sandaran, dan arah baru. Namun, jelas bagi saya, situasi ini tidak akan berubah di bawah kepemimpinan Anda (Boris Johnson, Red). Karena itu, Anda pun akan kehilangan kepercayaan dari saya," ungkap Javid, dalam surat pengunduran diri bertanggal 5 Juli 2022.

"Saya melayani Anda dengan setia, dan juga sebagai teman. Tapi, kami semua memprioritaskan melayani negara terlebih dahulu. Ketika harus memilih di antara kesetiaan itu, tentunya hanya ada satu jawaban," imbuhnya.

Sementara Sunak menulis, melepas jabatan Kanselir di tengah situasi ekonomi global yang terimbas pandemi, perang ukraina dan lainnya adalah keputusan yang tidak mudah.

Dia juga menyebut, masyarakat Inggris sangat berharap, roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Dilakoni dengan penuh keseriusan dan kompetensi. 

Baca juga : Mentan Lantik Andi Nur Alam Syah Jadi Dirjen Perkebunan

 

"Saya sadar, ini adalah pekerjaan terakhir saya sebagai menteri. Tapi saya percaya, standar ini layak diperjuangkan. Itu sebabnya, saya mengundurkan diri," ungkapnya.

"Saya sedih meninggalkan kabinet. Tapi, saya sudah sampai pada satu kesimpulan, kita tidak bisa terus begini," imbuh Sunak, yang belum lama ini masuk dalam daftar 250 Orang Terkaya Inggris versi The Sunday Times bersama istrinya, Akshata Murthy dengan harta 730 juta poundsterling atau sekitar Rp 13,08 triliun. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.