Dark/Light Mode

Hikmahbudhi: Zaman Jenderal Sigit, Polri Demokratis dan Terbuka

Selasa, 5 Juli 2022 10:32 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Divhumas Polri)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Divhumas Polri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) memandang, Polri saat ini kian humanis. Khususnya, dalam mengawal mahasiswa saat berunjuk rasa.

"Dalam mengawal penyampaian pendapat di muka umum, menurut saya mereka sudah humanis. Seperti saat aksi mahasiswa besar-besaran di DPR beberapa bulan lalu," ujar Ketua Umum PP Hikmahbudhi, Wiryawan, Selasa (5/7).

Dia mengungkit aksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang naik ke atas mobil komando dan ikut berorasi di tengah mahasiswa.

Baca juga : Sambut Hari Bhayangkara, Sigit Beri Penghormatan Di TMP Kalibata

Menurutnya, hal itu menunjukkan Polri bersikap terbuka terhadap aspirasi mahasiswa dan menjunjung demokrasi. "Saya pikir keterbukaan dan demokrasi Polri terhadap mahasiswa, kami rasakan di zaman beliau," tuturnya.

Kinerja Polri, juga dinilai membaik. Pada momen HUT Bhayangkara ke-76 Polri disebut sudah mulai kembali ke jalur yang profesional.

"Saat ini Polri mulai on the track meski belum sempurna. Jadi prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan. Saya pikir perlu dipertahankan," ungkap Wiryawan.

Baca juga : Raih Dukungan Internal Tertinggi Untuk Nyapres, Gobel Ucapkan Terima Kasih

Pernyataan itu didasari banyaknya kabar oknum polisi yang dipecat usai melakukan pelanggaran. Wiryawan menyebut Polri kini terbuka terkait perilaku menyimpang anggotanya, dan sanksi terhadap oknum.

"Pengamatan saya, banyaknya kasus yang diungkap atau muncul di internal Polri memang dari transparan dan tegaknya penindakan yang dilakukan Polri sendiri," tuturnya. 

Karena itu, Jenderal Sigit dinilai tak menutup mata atas banyaknya anggota Polri yang menyimpang dari aturan. Karenanya Hikmahbudhi mendukung Sigit menindak tegas para oknum korps baju cokelat yang masih nakal. 

Baca juga : Diisukan Bikin Partai Baru, Demokrat KLB Deli Serdang Ogah Merapat

"Proses pendisiplinan anggota ini yang paling penting di Polri, karena bukan tidak menutup mata, Bapak Kapolri tahu banyak anggotanya yang nakal baik di tingkat polres, polda. Penindakan anggota penting dilakukan agar ada efek jera," tegasnya.

Selain itu, pihaknya pun menyambut baik metode penyelesaian kasus yang tak melulu berakhir represif. Restorative justice, kata dia membuka ruang diskusi antara dua belah pihak yang berperkara.

"Tidak semua masalah diselesaikan dengan jalur pengadilan. Banyak sekali mediasi-mediasi yang dilakukan pihak jajaran polres maupun polda untuk menyelesaikan persoalan," papar dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.