Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lavrov Mendarat Di Bali

Menlu Barat Bakal Cegah Rusia Sebar Propaganda

Jumat, 8 Juli 2022 06:30 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (Foto AP)
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (Foto AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mendarat di Nusa Dua, Bali, sejak Rabu malam (6/7), untuk menghadiri Pertemuan Menlu Group of Twenty (G20) di Bali. Para Menlu Barat kompakan untuk mengupayakan segala hal agar Rusia dan perwakilannya tidak menyebar propaganda pro Rusia.

Pertemuan Menlu G20 (Fo­reign Ministers Meeting/FMM G20) merupakan acara besar pertama yang dihadiri Lavrov selama operasi militer khusus Rusia ke Ukraina. Di Bali, Lavrov bakal satu ruang an bersama para Menlu Barat yang mengutuk serangan ngan Moskow ke Ukraina.

FMM G20 berlangsung 7-8 Juli 2022. Selama event berlangsung, para Menlu negara Barat bakal melakukan segala cara agar Rusia dan perwakilannya tidak menyebar propaganda pro Rusia dalam kasus Ukraina.

Baca juga : Menlu Kanada Janji Ogah Jabatan Tangan Lavrov

Dikutip Reuters, Kamis (7/7), Menlu Jerman Annalena Baerbock mengatakan, Rusia tidak boleh diizinkan menggunakan pertemuan G20 sebagai forum untuk mengangkat isu Ukraina.

“Adalah kepentingan kita semua untuk memastikan bahwa hukum internasional harus dihormati dan dipatuhi,” kata Baerbock.

Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken juga menegaskan keenganannya untuk bertegur sapa dengan Lavrov selama acara di Pulau Dewata. Blinken memastikan, dia tidak akan mengadakan pertemuan empat mata dengan Lavrov.

Baca juga : Wamendag Dorong Token Kripto Asal Indonesia Tembus Pasar Dunia

Sementara itu, Menlu Kanada Melanie Joly mengatakan, FMM G20 kali ini harus dimanfaatkan untuk menekan Rusia agar segera menghentikan invasinya ke Ukraina. Menurutnya, invasi rusia sudah menambah beban global dengan menciptakan krisis pangan hingga inflasi di banyak negara.

“Pertemuan G20 ini berlangsung pada titik kritis dalam sejarah. Dengan invasi ilegal Rusia ke Ukraina, Kanada harus muncul bersama mitra yang memiliki pemikiran sama, memberikan solusi untuk mengatasi upaya rusia menjadikan pangan sebagai senjatanya dan tantangan lain seperti perubahan iklim dan pandemi Covid-19,” ucap Joly.

Sebagai Presidensi G20, Indonesia sudah menegaskan bahwa pertemuan FMM G20 ini fokus pada peningkatan kerja sama guna memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi digital serta transisi energi. Namun, para Menlu Barat tidak yakin, Lavrov dan sekutunya tidak akan memanfaatkan acara ini sebagai momen mengumpulkan dukungan negara lain untuk melanjutkan invasi ke negara tetangganya.

Baca juga : Bawaslu Tolitoli Bakal Coret Paslon Pilkada

Sejak invasi Rusia ke Ukraina berlangsung, perhelatan G20 di Bali terus menjadi sorotan. Pasalnya, sejumlah anggota seperti AS, Australia, Prancis, hingga Inggris mendesak indonesia memblokir keikutsertaan Rusia dalam forum ini. Bahkan, ada yang sampai mengancam untuk memboikot event G20.

Dalam Pertemuan Menteri Keuangan G20 yang digelar di Washington DC, AS, April lalu, pejabat dari Inggris, Kanada, dan AS walk out sebagai bentuk protes atas keikutsertaan delegasi Rusia dalam event tersebut secara virtual. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.