Jokowi-Jinping Sahabat dan Saudara

RM.id  Rakyat Merdeka - Kedatangan Presiden Jokowi ke China disambut hangat Presiden Xi Jinping. Mereka begitu mesra. Mereka saling memuji keberhasilan masing-masing. Mereka benar-benar lebih dari sahabat, juga lebih dari saudara.

Jokowi dan rombongan tiba di Beijing, Senin (25/7) malam. Dari Beijing Capital International Airport, Jokowi diantar menggunakan Limosin hitam Hongqi L5 ke tempat bermalam di Diaoyutai State Guesthouse. Hongqi L5 dikenal pada 2016 sebagai mobil paling mahal dan mewah di China.

Selasa (26/7) pagi, Jokowi langsung menggelar pertemuan. Sebelum dengan Jinping, Jokowi lebih dulu bertemu Perdana Menteri China Li Keqiang. Dalam pengantarnya, Jokowi menyampaikan, China adalah mitra strategis Indonesia dan kedua negara telah berhasil mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang saling menguntungkan.

Baca juga : Pak Jokowi, Sehat-sehat Ya

"Dalam pertemuan dengan Premier Li, saya berharap kita dapat membahas berbagai kerja sama  khususnya di bidang perdagangan, investasi, infrastruktur, keuangan, pendanaan, serta maritim," katanya.

Selasa (26/7) sore, Jokowi bertemu Jinping, di Villa 14, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing. Jokowi menjadi kepala negara pertama yang diterima Jinping, sejak Olimpiade Musim Dingin di Beijing, Februari 2022.

Dalam sambutannya, Jinping langsung memuji Jokowi. "Yang Mulia adalah Kepala Negara pertama yang diterima pihak Tiongkok setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing. Hal ini cukup membuktikan betapa mesranya antara hubungan kedua pihak," ucap Jinping seperti disampaikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, kemarin.

Baca juga : KPK Ultimatum Mardani Maming, LSAK Minta Jangan Ragu

Jokowi lalu memuji balik Jinping dan China. "RRT adalah mitra strategis komprehensif Indonesia. Kita harus mengisi kemitraan tersebut dengan kerja sama yang menguntungkan untuk negara kita, dan sekaligus untuk kawasan dan dunia," ucap Jokowi.

Soal kemitraan ini. Data menunjukkan angka sesungguhnya. Nilai perdagangan Indonesia-China terus naik dan sudah melampaui 100 miliar miliar dolar AS atau setara Rp 1.499 triliun. Jokowi berharap, kerja sama tersebut dapat terus ditingkatkan, karena peluangnya sangat besar.

Dalam pertemuan itu, China juga menyampaikan komitmennya untuk menambah impor minyak sawit atau CPO sebanyak 1 juta ton dari Indonesia. Kedua pimpinan negara ini juga membahas kerja sama pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara.

Baca juga : Bantu Negara Miskin, IMF Minta Jokowi Kerahkan Dukungan Leader G20

Seusai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Jokowi dan Jinping turut membahas isu kawasan dan dunia. Sebagai negara ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia memiliki tempat yang penting bagi China dan kawasan. Apalagi, saat ini Indonesia memegang Presidensi G20 dan tahun depan menjadi Ketua ASEAN.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.