Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

60 Negara Hadapi Tekanan Karena Utang

Jokowi: Posisi Kita Saat Ini Sangat Baik

Selasa, 21 Juni 2022 06:45 WIB
Presiden Jokowi memimpin SKP mengenai Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, Senin (20/06/2022), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)
Presiden Jokowi memimpin SKP mengenai Antisipasi Krisis Pangan dan Energi, Senin (20/06/2022), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kondisi dunia yang tidak normal membuat Presiden Jokowi waswas. Dia meminta jajarannya untuk waspada dan mengantisipasi ancaman krisis pangan dan energi.

Arahan tersebut disampaikan Jokowi, saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Jokowi mengatakan, krisis energi, krisis pangan, krisis keuangan sudah mulai melanda beberapa negara. Ada kurang lebih 60 negara yang menghadapi tekanan karena utang. Ekonominya tertekan. Tidak ada devisa.

Baca juga : Jokowi: Rakyat Harus Tahu, Kondisi Indonesia Masih Sangat Baik

“Sehingga, masuk pada yang namanya krisis ekonomi, krisis keuangan. Inilah yang harus betul-betul kita antisipasi,” ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu meminta jajarannya untuk terus menyampaikan perkembangan situasi global saat ini, kepada masyarakat. Termasuk, krisis yang memicu kenaikan harga komoditas pangan dan energi.

“Sehingga rakyat tahu, posisi kita ini, kalau dibandingkan negara lain, masih pada kondisi yang sangat baik,” ujarnya.

Baca juga : Jokowi: Buat Migor, Jangan Beli Rokok!

Kepala Negara juga meminta jajaran terkait untuk melakukan penghematan. Sekaligus mencegah terjadinya kebocoran pada sektor tersebut.

“Mana yang bisa diefisiensikan, mana yang bisa dihemat. Mana kebocoran-kebocoran yang bisa dicegah. Semuanya harus dilakukan posisi-posisi seperti ini,” ujarnya.

Menurut Jokowi, BUMN di sektor energi seperti Pertamina dan PLN harus melakukan efisiensi. Jangan bergantung sepenuhnya pada subsidi pemerintah.

Baca juga : Zulhas Jadi Mendag, PAN Yakin Jokowi Nggak Salah Pilih Pembantu

Dalam jangka waktu pendek, Kepala Negara juga meminta jajarannya untuk meningkatkan produksi. Sehingga tidak bergantung pada impor.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.