Dark/Light Mode

Begitu Mesra, Saling Memuji

Jokowi-Jinping Sahabat dan Saudara

Rabu, 27 Juli 2022 07:40 WIB
Presiden Jokowi saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi saat bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. (Foto: Setpres)

 Sebelumnya 
"Indonesia menyampaikan penghargaan atas dukungan RRT terhadap keketuaan Indonesia di G20. Mengenai ASEAN, Indonesia berkomitmen untuk menjadikan ASEAN relevan, tidak saja bagi masyarakat Indonesia, namun juga untuk kawasan dan dunia," terangnya.

Retno menambahkan, kedua pimpinan negara itu juga membahas pentingnya kerja sama konkret yang saling menguntungkan dalam konteks Global Development Initiative (GDI). China berkomitmen meningkatkan kerja sama ekonomi hijau melalui pembangunan Green Industrial Park di Kaltara.

Baca juga : Pak Jokowi, Sehat-sehat Ya

Kata Retno, Jinping juga mengapresiasi upaya Jokowi dalam perdamaian dan memperbaiki situasi kemanusiaan antara lain melalui kunjungan ke Ukraina dan Rusia. "Kunjungan ini dinilai Presiden Xi menunjukkan tanggung jawab Indonesia sebagai negara besar," ungkapnya.

Dalam pertemuan itu disepakati sejumlah hal. Pertama, pembaruan MoU Sinergi Poros Maritim Dunia dan Belt Road Initiative. Kedua, MoU Kerja Sama Pengembangan dan Penelitian Vaksin dan Genomika. Ketiga, MoU Pembangunan Hijau. Keempat, pengaturan kerja sama kelautan. Kelima, protokol mengenai ekspor nanas Indonesia. Keenam, pengaturan kerja sama pertukaran informasi dan penegakan pelanggaran kepabeanan. Ketujuh, rencana aksi kerja sama pengembangan kapasitas keamanan siber dan teknologi.

Baca juga : KPK Ultimatum Mardani Maming, LSAK Minta Jangan Ragu

Pakar Hubungan Internasional Universitas Parahyangan Aknolt Kristian Pakpahan memandang, pertemuan Jokowi dengan Jinping sarat akan percepatan pemenuhan kepentingan nasional masing-masing negara. Indonesia memanfaatkan momentum pertemuan ini demi memastikan proyek ekonomi China yang ada di Indonesia bisa terus berjalan di tengah kondisi ekonomi global yang sedang menghadapi krisis.

"Jangan lupa, selain kita berbicara situasi Covid-19, krisis pangan dan energi akibat konflik Rusia-Ukraina, kita juga masih mempunyai tantangan besar ke depan bagaimana menghadapi perubahan yang terjadi akibat Revolusi 4.0," kata Kristian.

Baca juga : Bantu Negara Miskin, IMF Minta Jokowi Kerahkan Dukungan Leader G20

Sementara, China juga berupaya membuka diri guna memastikan Indonesia tetap berada di posisi netral dalam isu-isu yang melibatkan negara Tirai Bambu tersebut. "Dalam konteks ASEAN, Indonesia dilihat sebagai salah satu negara besar, negara penting yang harus 'dipegang' oleh China agar tetap netral," ulas Kristian.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.