Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saling Sita Kapal Tanker

Inggris dan Iran Makin Memanas

Minggu, 21 Juli 2019 05:52 WIB
Kapal Tenker/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Kapal Tenker/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hubungan Inggris dan Iran semakin memanas. Kedua negara saling sita kapal tanker di Selat Hormuz. Inggris dan Iran di ambang perang.

Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt mengonfirmasi penahanan kapal tanker asal negaranya oleh Iran. Selain kapal tanker Inggris, Iran juga menyita kapal tanker Liberia. Dia sangat prihatin dengan penyitaan dua kapal oleh otoritas Iran di Selat Hormuz.

“Saya akan segera menghadiri pertemuan Cabinet Office Briefing Rooms, untuk meninjau kembali apa yang kita ketahui dan apa yang dapat kita lakukan untuk mengamankan pembebasan kedua kapal, kapal berbendera Inggris dan Liberia," ujarnya seperti dilansir Sky News pada Jumat (19/7).

Inggris sangat tidak terima dengan aksi Iran ini. Duta besar Inggris di Teheran tengah melakukan kontak dengan Kementerian Luar Negeri Iran. Jika kapal tidak dilepaskan, Inggris mengancam Iran akan menghadapi konsekuensi dalam konfrontasi terbaru di sepanjang rute pengiriman minyak internasional. 

Baca juga : Pertamina Kerahkan Tim Ahli Tangani Peristiwa di Anjungan Laut Jawa

Namun Inggris belum akan mempertimbangkan opsi militer. "Sangat penting bahwa kebebasan navigasi dijaga dan bahwa semua kapal dapat bergerak dengan aman dan bebas di wilayah tersebut," lanjut Hunt.

Stasiun televisi pemerintah Iran, Tasnim melaporkan, Garda Revolusi Iran telah menangkap dan menahan kapal tanker Inggris, Stena Impero yang sedang melintasi Selat Hormuz. Tanker berbendera Inggris ini ditahan atas permintaan otoritas maritim di Provinsi Hormozgan karena dianggap tidak mengikuti peraturan maritim internasional. Stena Impero dibawa ke daerah pantai dan diserahkan kepada otoritas berwenang.

Sementara awal pekan lalu, tepatnya 4 Juli, Marinir Kerajaan Inggris menangkap dan menahan kapal tanker Iran, Grace 1, di Selat Gibraltar. Grace 1 diduga hendak mengirim pasokan minyak ke Suriah yang tengah berada di bawah sanksi Uni Eropa. Awalnya Grace 1 akan dibebaskan dua pekan setelah penangkapan. Namun Mahkamah Agung Gibraltar memperpanjang masa penahanannya hingga satu bulan ke depan.

Usai tankernya ditahan, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei merespon keras. Ia menyebut, tindakan ini sebuah pembajakan. "Ia melakukan pembajakan dan mencuri kapal kami," tandasnya.

Baca juga : Bagaimana Bisa Lepas dari Cengkeraman Mafia Bola?

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ikut mengomentari kejadian yang menimpa sekutunya. Trump mengaku telah berbicara kepada Senator Republik Rand Paul agar dapat terlibat dalam pembicaraan dengan Iran. Rand Paul mengajukan usul untuk berbicara kepada Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.

Insiden ini berisiko memanaskan ketegangan antara Teheran dan negara Barat, yang semakin bergejolak sejak AS mundur dari kesepakatan nuklir Iran dan memberlakukan sanksi. Apalagi, sebelum Iran menahan tanker Inggris, kapal serbu amfibi USS Boxer menembak pesawat tak berawak Iran hari Kamis (18/7). 

"Ini adalah tindakan provokatif yang terbaru dari banyak tindakan bermusuhan oleh Iran, terhadap kapal yang beroperasi di perairan internasional," kata Trump.

Iran membantah kehilangan pesawat tanpa awak. Juru bicara angkatan bersenjata Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi mengungkapkan, pernyataan Trump tidak berdasar dan delusi. Sedang Wakil menteri luar negeri Abbas Araghchi lewat Twitter-nya mengatakan, "Saya khawatir USS Boxer telah menembak jatuh (drone) mereka sendiri karena kesalahan!"

Baca juga : Soal Polusi Udara di Jakarta, Ini Tanggapan Menkes

Bulan Juni lalu, Iran menembak jatuh pesawat drone milik AS, yakni RQ-4 Global Hawk. Teheran menyebut kapal itu ditembak karena memasuki wilayah udaranya. 

Sedangkan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyatakan siap melakukan pembicaraan dengan AS untuk menyelesaikan sengketa. Teheran akan terbuka dari program nuklirnya jika Washington mencabut sanksi ekonominya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.