Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tetap Jangan Lengah Ya...

Bos WHO: Tanda Akhir Pandemi Covid Sudah Di Depan Mata

Kamis, 15 September 2022 13:35 WIB
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, Rabu (14/9). (Foto: Tangkapan layar YouTube)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, Rabu (14/9). (Foto: Tangkapan layar YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, tanda-tanda akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata.

Makin ke sini, situasinya semakin baik.

"Pekan lalu, jumlah kematian mingguan akibat Covid-19, tercatat sebagai angka terendah sejak Maret 2020," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa, Rabu (14/9).

“Dunia tidak pernah berada dalam posisi yang lebih baik, untuk mengakhiri pandemi. Kita memang belum sampai di sana. Tetapi, tanda-tanda berakhirnya sudah di depan mata,” imbuhnya.

Tedros pun mengilustrasikan upaya penanganan pandemi Covid, dengan pelari marathon yang tetap ngegas. Berlari lebih keras dan mengerahkan energi lebih banyak. Meski garis finish sudah terlihat.

Baca juga : PLN Sukses Ubah Buntung Jadi Untung

"Kita juga harus begitu. Meski garis finish sudah terlihat dan kita berada dalam posisi menang, kita harus tetap berlari. Sekarang adalah waktu terburuk untuk berhenti berlari," tuturnya.

Menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berlari lebih kencang, dan memastikan garis finish terlewati. 

"Masih ada risiko lebih banyak varian, kematian, disrupsi, dan ketidakpastian," ucap Tedros.

Pada hari yang sama, WHO merilis enam ringkasan kebijakan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk mengakhiri pandemi.

Ringkasan kebijakan yang didasarkan pada bukti dan pengalaman selama 32 bulan terakhir ini, menawarkan panduan tentang cara menyelamatkan nyawa, melindungi sistem kesehatan, dan menghindari gangguan sosial dan ekonomi akibat Covid.

Baca juga : Diganti Dadakan, Akhirnya Jadi Bahan Tebak-tebakan

'Pemerintah harus mencermati dan memperkuat kebijakan untuk melawan Covid-19. Serta ancaman patogen yang dapat memicu pandemi,” ujar Tedros.

Meskipun jumlah kasus resmi menjadi kurang dilaporkan secara signifikan, tren telah menunjukkan penurunan yang stabil dalam kasus baik secara global maupun di AS.

Data WHO menyebutkan, jumlah kasus Covid mingguan di semua wilayah turun. Rata-rata anjlok 28 persen, dibanding pekan sebelumnya. 

Wilayah Eropa dilaporkan turun 31 persen, Asia Tenggara 25 persen, Amerika 22 persen, Pasifik Barat 11 persen, dan Mediterania Timur 10 persen. 

Data ini selaras dengan laporan John Hopkins University, yang menyebut kasus Covid di Amerika Serikat (AS), terus turun dalam dua bulan terakhir. 

Baca juga : Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Gelar Bimtek Tanam Sayuran Di Pekarangan

Sementara pembaruan data epidemiologi mingguan WHO yang dirilis pada Rabu (14/9) mengungkap, angka kematian dalam periode 5-11 September 2022 turun 22 persen dibanding pekan sebelumnya. Jumlahnya, sekitar 11 ribu. 

Lima negara yang membukukan angka kematian Covid tertinggi adalah AS, Jepang, Rusia, Brasil, dan Filipina. ■

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.