Dark/Light Mode

Kenaikan Kasus Covid Jangan Dianggap Biasa

Ini Saran Prof Tjandra Untuk Pemerintah Dan Masyarakat

Sabtu, 11 Juni 2022 09:32 WIB
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. Pribadi)
Prof Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur World Health Organization (WHO) Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan pemerintah dan masyarakat untuk mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa hari belakangan.

Diingatkannya, meski kenaikan kasus masih di bawah kriteria WHO, alias belum membahayakan. Namun, dalam kesehatan masyarakat yang dilihat bukan hanya angka mutlak sesaat, tetapi trend.

"Jelas sekarang kita berhadapan dengan trend yang meningkat, sudah sampai dua kali lipat. Karena itu, kenaikan ini jelas harus diwaspadai dan dilakukan tindakan yang jelas," ujar Tjandra dalam keterangan yang diterima RM.id, Sabtu (11/6).

Diingatkannya, hingga saat ini, WHO masih menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Karena itu, kebijakan harus diputuskan dengan amat hati-hati, dengan melihat kenyataan yang ada.

Baca juga : Pemerintah Sayang Lansia

Prof Tjandra pun mengusulkan empat tindakan yang sebaiknya diambil pemerintah dalam menyikapi trend kenaikan kasus Covid-19 tersebut. Pertama, segera melakukan analisa penyebab kenaikan kasus.

"Apakah karena BA.4 dan BA.5, atau varian/sub-varian lain, atau masih merupakan dampak libur lebaran yang sudah hampir 2 bulan berlalu, atau ada sebab lain," terangnya.

Kedua, untuk mengetahui ada tidaknya varian/subvarian, maka pemeriksaan whole genome sequencing harus ditambah jumlahnya. "Bukan hanya untuk tamu acara internasional di Bali," ingat Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI itu.

Kemudian ketiga, pinsip dasar surveilan, penyelidikan epidemiologi (PE) dan penelusuran kasus harus tetap diterapkan dengan ketat.

Baca juga : Kapolri Berkomitmen Bangun Ruang Demokrasi Yang Positif Untuk Jaga Persatuan

"Misalnya, jumlah kasus baru kemarin sekitar 600 orang, dan sebaiknya semuanya dilakukan PE, toh jumlahnya belum terlalu banyak," saran Tjandra.

Dan terakhir, keempat, sesudah ditemukan penjelasan kenapa kasus naik, dengan dasar ilmiahnya yang rinci, maka segera diinformasikan ke publik luas. Dengan begitu, masyarakat dapat lebih mengambil sikap secara proporsional.

Selain untuk pemerintah, Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) itu juga mengusulkan tiga tindakan yang sebaiknya dilakukan masyarakat dalam menyikapi kenaikan kasus.

Pertama, tetap menjaga protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku. "Jangan abai," tegasnya.

Baca juga : Erick: Ini Bukti Negara Hadir, Pemerintah Nggak Mau Nambah Beban Rakyat

Kedua, jika seseorang keluhan, atau ada kemungkinan kontak, maka segera memeriksakan diri dan melakukan tes. Jika hasilnya positif, maka dia bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.

"Kemudian segera diisolasi sehingga tidak menulari keluarga dan kerabat, apalagi yang lansia dan mereka dengan komorbid (penyakit penyerta)," imbau Tjandra.

Dan terakhir, ketiga, Tjandra mengimbau masyarakat yang belum vaksinasi booster untuk segera melakukannya. "Untuk mereka dengan risiko tinggi akan amat baik kalau mendapat booster kedua, sebagaimana juga sudah diterapkan di negara lain," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.