Dark/Light Mode

Parlemen Dibubarkan

Malaysia Bersiap Gelar Pemilu Dini

Selasa, 11 Oktober 2022 07:05 WIB
Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah melakukan penghormatan didampingi Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob.(Foto Associated Press)
Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah melakukan penghormatan didampingi Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob.(Foto Associated Press)

 Sebelumnya 
Tadinya, pemilu nasional tidak akan dilakukan hingga September tahun depan. Namun, tokoh-tokoh UMNO ingin mengadakannya lebih awal untuk menebus kekalahan pada pemilu 2018, setelah sekitar enam dekade berkuasa.

UMNO kembali berkuasa dua tahun kemudian setelah runtuhnya Pemerintahan Mahathir Mohamad. Tapi, partai itu memimpin koalisi yang dianggap rapuh. Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, Pemerintahan tidak stabil karena pertikaian.

Partai menginginkan mandat yang lebih besar, bahkan jika itu berarti harus berkampanye sambil menerjang banjir yang diperkirakan akan melanda Malaysia beberapa bulan mendatang. Sejatinya, oposisi dan politisi yang berkuasa sama-sama keberatan mengadakan pemungutan suara selama musim hujan, yang dimulai pada November.

Baca juga : PM Ismail Sabri Bubarkan Parlemen, Pemilu Malaysia Segera Digelar

Dari pengalaman akhir tahun lalu, banjir menewaskan puluhan orang dan menyebabkan kerugian miliaran dolar Amerika Serikat (AS). Jika pemilu jadi digelar, kekuatan UMNO akan diuji setelah mantan PM Najib Razak mulai menjalani hukuman penjara.

Dia divonis bersalah dalam kasus mega korupsi perusahaan pelat merah, 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Dalam beberapa waktu ke belakang, Ismail telah membangun reputasi sebagai pembela peradilan independen dengan membiarkan proses hukum terhadap Najib berlanjut.

Di saat yang sama, Presiden UMNO, Zahid Hamidi, mendesak anggotanya untuk mendukung pengampunan dari kerajaan bagi Najib, agar terbebas dari hukuman penjara 12 tahun. Senasib dengan Najib, Zahid juga menghadapi belasan tuduhan korupsi.

Baca juga : TGIPF: Stadion Kanjuruhan Tak Layak Gelar Laga Berisiko Tinggi

Pernyataan Raja

Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah menyatakan kekecewaannya dengan perkembangan politik di negeri jiran. Namun ia tidak punya pilihan selain menyetujui permintaan pembubaran Parlemen ke-14 yang berlaku mulai 10 Oktober 2022.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan Ahmad Fadil Shamsuddin dalam akun Facebook Istana Negara, mengatakan, "Selain menyetujui permintaan Perdana Menteri untuk mengembalikan mandat kepada rakyat untuk memilih pemerintahan yang stabil, Yang Mulia berharap agar Suruhjaya Pilihan Raya (SPR) atau Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malaysia dapat menyelenggarakan Pemilihan Umum ke-15 (PRU 15) dalam waktu."

Baca juga : Kemendag Optimalkan Potensi Sektor Ekonomi Digital

"Yang Mulia menegaskan bahwa negara yang kuat penting untuk menjamin stabilitas politik dan kemakmuran ekonomi yang berkelanjutan untuk kesejahteraan negara."

Selain itu, ia mengatakan, Raja juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama berdoa agar negara dan masyarakat selalu diberkati, diberkati dan dilindungi dari segala bentuk bahaya.***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.