Dark/Light Mode

TGIPF: Stadion Kanjuruhan Tak Layak Gelar Laga Berisiko Tinggi

Minggu, 9 Oktober 2022 15:14 WIB
Suasana rusuh usai laga Persebaya vs Arema di stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu. (Foto : ist)
Suasana rusuh usai laga Persebaya vs Arema di stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober lalu. (Foto : ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Nugroho Setiawan mengatakan Stadion Kanjuruhan tidak layak untuk menggelar pertandingan berisiko tinggi atau high risk match.

Itu setelah TGIP meninjau langsung Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur, untuk mengusut tragedi yang menewaskan 131 orang tersebut.

"Mungkin kalau medium atau low risk masih bisa. Jadi, artinya untuk high risk match kami harus membuat kalkulasi yang sangat konkret, misalnya adalah bagaimana mengeluarkan penonton dalam keadaan darurat; sementara yang saya lihat adalah pintu masuk berfungsi sebagai pintu keluar, itu tidak memadai, kemudian tidak ada pintu darurat," jelas Nugroho yang juga AFC Safety Security Officer.

Baca juga : PSSI Kok Tak Merasa Bersalah

Oleh karena itu, lanjut Nugroho, upaya yang harus dilakukan berikutnya ialah memperbaiki dan mengubah struktur pintu di Stadion Kanjuruhan.

"Kami juga mempertimbangkan mengenai aspek akses, seperti anak tangga sebagaimana safety description," kata PFA Safeguardian Committee Chairman tersebut.

Sementara itu, anggota TGIPF lain, Mayjen TNI (Purn) Suwarno mengatakan TGIPF telah bertemu dengan semua unsur pengamanan terkait, baik dari kepolisian, Brimob, pengendali lapangan, serta TNI.

Baca juga : Tragedi Kanjuruhan, Jangan Ada Upaya Cover Up

"Kami sudah mendapatkan informasi dari unsur panitia pelaksana di lapangan, unsur dari steward, dari security officer; dan hari ini, tim sempat melihat ke Stadion Kanjuruhan. Semua informasi ini akan kami jadikan sebagai masukan dan nanti kami akan olah di Jakarta," kata Suwarno.

Menurut dia, tim TGIPF juga menemui beberapa perwakilan Aremania, yang merasakan langsung saat kejadian di Kanjuruhan pada Sabtu (1/10). Tim berharap mendapatkan beberapa masukan komprehensif dari semua unsur.

Tim yang diketuai langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD itu terus bekerja untuk memenuhi ekspektasi publik hingga menghasilkan pencarian fakta secara menyeluruh atas tragedi Kanjuruhan, demikian dilansir Antara.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.