Dark/Light Mode

Orasi Ilmiah Di ITS Surabaya

Bahlil Kasih Motivasi Menjadi Pemimpin

Selasa, 4 Oktober 2022 18:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberi motivasi kepada 2.000 mahasiswa ITS agar menjadi pemimpin. (Foto: Didi Rustandi/Rakyat Merdeka)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberi motivasi kepada 2.000 mahasiswa ITS agar menjadi pemimpin. (Foto: Didi Rustandi/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memberi motivasi kepada 2.000 mahasiswa supaya menjadi pemimpin. Menjadi presiden, dan kepala daerah tidak mesti melalui jalur partai politik.

Hal itu dikatakan Bahlil, saat melakukan Orasi Ilmiah: Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal yang digelar di Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Selasa (4/10).

Ia menyebut, banyak cara untuk menjadi pemimpin. Bisa melalui pengusaha, melalui organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan.

Baca juga : Surya Paloh Biarkan Anies Cari Pasangan Sendiri

Asalkan, kata dia, kita mau bekerja keras dan memiliki leadership. Bahlil menilai, pengusaha juga bisa jadi jalan anak muda untuk jadi bupati, wali kota, hingga jadi menteri.

"Kuncinya mau berusaha dan leadership. Nggak perlu terjun ke partai politik kalau mau jadi menteri, presiden dan kepala daerah. Buktinya, saya bisa menjadi menteri melalui jalur pengusaha," kata Bahlil, yang langsung disambut tepuk tangan dan sorakan mahasiswa yang hadir.

Bahlil menceritakan, beberapa kolega dan juniornya di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) saat ini banyak yang menjabat sebagai bupati hingga walikota di Jawa Timur. Begitu pula dirinya yang kini menjadi menteri meski tidak terafiliasi partai politik.

Baca juga : IKN Diyakini Jadi Motivasi Tingkatkan Kemampuan SDM Lokal

Dia kemudian menceritakan sedikit kisah hidupnya di mana 20 tahun silam dirinya pun sama dengan para mahasiswa ITS di hadapannya.

"Sekali lagi saya katakan, kalau kalian mau jadi bupati, pingin jadi gubernur, pingin jadi menteri, pingin jadi Presiden, tidak semuanya lewat partai politik. Yang penting memiliki jaringan perlawanan yang kuat dan leadership," kisahnya.

Dia juga mengakui ITS merupakan satu dari tiga kampus impiannya. Namun, karena keterbatasan biaya, dia akhirnya hanya bisa meneruskan kuliah dan menamatkan gelar S1-nya di sekolah tinggi swasta di Jayapura, Papua.

Baca juga : Guru Seni Indonesia Di Vietnam Juara Kompetisi Vlog Bekerja Di Negeri Orang

"Saya dulu bermimpi bisa kuliah di UI, kedua ITB dan ketiga adalah ITS. Tapi apa boleh buat, saya selesai kuliah di Fakfak, karena hidup saya susah, akses komunikasi tidak sebaik sekarang, saya kuliah di Jayapura. Itu pun bukan di Universitas Cendrawasih), tapi sekolah tinggi swasta," jelasnya.

Selain Bahlil, hadir di acara tersebut, Chairman of the Board and Chief Executive Officer of Freeport-McMoRan, Richard Adkerson, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (FI) Tony Wenas, Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.