Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sapi Kentut Kena Pajak

Rabu, 12 Oktober 2022 18:53 WIB
Sapi dan domba lebih banyak dari manusia di Selandia Baru. (Foto Reuters)
Sapi dan domba lebih banyak dari manusia di Selandia Baru. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selandia Baru berencana memungut pajak kepada peternak atas polusi gas dari 36 juta sapi dan domba di negara itu. Polusi gas itu dikeluarkan jutaan hewan ternak melalui sendawa dan kentut.

Diumumkan Selasa (11/10), Pemerintah Selandia Baru mengatakan, negara itu akan menjadi yang pertama di dunia yang memberlakukan retribusi pada sendawa, perut kembung serta kencing pada sapi dan domba ternak.

Baca juga : Laga Maut Menebar Duka

Tentu saja rencana itu menuai kecaman komunitas peternakan Selandia Baru. Mereka memperingatkan langkah itu berisiko melumpuhkan produksi pangan domestik.

Kelompok persatuan petani Kanada, Federated Farmers mengatakan, peternak telah bekerja sama dengan Pemerintah lebih dari dua tahun dalam rencana pengurangan emisi yang akan menjaga peternak tetap beternak.

Baca juga : Wika Salim, Kenalkan Pacar Baru

"Retribusi yang diusulkan, akan membuat peternak menjual ternak mereak," kata Presiden kelompok itu Andrew Hoggard.

Seperti dikutip The Independent, Rabu (12/10), Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, retribusi itu akan meningkatkan sektor peternakan Selandia Baru karena semua uang akan digunakan untuk teknologi baru, penelitian industri, dan pembayaran insentif bagi peternak.

Baca juga : Rekening Gendut Kepala Daerah

“Peternak Selandia Baru akan menjadi yang pertama di dunia untuk mengurangi emisi peternakan, memposisikan pasar ekspor terbesar kami untuk keunggulan kompetitif yang membawa dunia semakin cerdas tentang asal makanan mereka,” kata Ardern.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.