Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kabar dari Tunisia

Berkabung Sepekan untuk Beji Caid, Presiden Tertua Dunia

Jumat, 26 Juli 2019 22:48 WIB
Beji Caid Essebsi (Foto AP)
Beji Caid Essebsi (Foto AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Warga Tunisia berduka. Presiden mereka, Beji Caid Essebsi meninggal dunia, Kamis (25/7). Dia mengembuskan napas terakhirnya di usia 92 tahun. Pemerintah menyatakan tujuh hari masa berkabung setelah kematian Beji Caid, pemimpin negara pertama terpilih secara demokratis. Dia juga presiden tertua di dunia.

Dalam upacara yang tergesa-gesa beberapa jam setelah kematian Beji Caid, kepala parlemen, Mohamed Ennaceur, dilantik sebagai presiden sementara. Ennaceur (85) akan memimpin negara itu sampai pemilihan presiden diadakan pada pertengahan September. Menurut Komisi Pemilihan Independen, . pemilihan presiden pada awalnya dijadwalkan pada 17 November.

Baca juga : Ekspor Buah Tembus Negeri Tango, Menteri Amran Diterima Presiden Argentina

Beiji Caid sempat dirawat di rumah sakit karena penyakit parah pada akhir Juni. Sempat sembuh. Ia dikabarkan kembali ke perawatan intensif pada Kamis 25 Juli (bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan negara) kata salah satu putranya Hafedh Caid Essebsi. Pemakaman Beji Caid akan digelar Sabtu (27/7). 

Beji Caid dipandang sebagai sosok pemersatu tetapi pada akhirnya tidak mampu membawa kemakmuran dan ketenangan abadi ke negara yang dilanda krisis ekonomi. Ia menjadi perdana menteri pada 2011 setelah penguasa lama Zine El Abidine Ben Ali digulingkan. Sebagai perdana menteri, ia membantu merancang konstitusi demokratis baru yang menjamin hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara dan mempersiapkan Tunisia untuk pemilihan umum yang bebas.

Baca juga : Ngakunya, Nunung Pakai Sabu Untuk Ningkatin Stamina

Dia ikut menjadi perantara pembagian kekuasaan bersejarah antara gerakan Nidaa Tounes dan partai Islam Ennahda yang membantu memantapkan negara itu, karena bagian-bagian lain di kawasan ini seperti Suriah, Yaman atau Libya berjuang dengan pergolakan dan kekerasan.

Tiga tahun kemudian, dia terpilih sebagai presiden secara demokratis pertama kali di negara itu setelah pemberontakan Arab Spring. Sebagai pengakuan dunia, kelompok masyarakat sipil Tunisia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 2015. 

Baca juga : Dubes Rusia Hiburan Akhir Pekan, Nonton Balerina Indonesia-Australia

Belum lama Beji Caid mengumumkan bahwa ia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan yang dijadwalkan untuk November. Dia bilang, orang yang lebih muda harus memimpin negara itu. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.