Dark/Light Mode

Duta Besar Korea Selatan Untuk Indonesia Kim Chang-beom

Apresiasi Prestasi Paduan Suara Dialita

Sabtu, 22 Juni 2019 04:30 WIB
Dubes Kim Chang-beom (berjongkok di tengah berjas) berpose bersama personel paduan suara Dialita dan staf Kedubes usai pertemuan di kantornya, Jakarta, Rabu (19/6). (Foto : Dok Kedubes Korea Selatan Jakarta).
Dubes Kim Chang-beom (berjongkok di tengah berjas) berpose bersama personel paduan suara Dialita dan staf Kedubes usai pertemuan di kantornya, Jakarta, Rabu (19/6). (Foto : Dok Kedubes Korea Selatan Jakarta).

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah mendapat penghargaan Gwangju untuk kategori hak azasi manusia dari The May 18 Memorial Foundation Korea, Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia Kim Chang-beom mengundang anggota paduan suara Dialita ke kantornya, Jakarta, Rabu (19/6).

Dubes Kim menyampaikan ucapan selamat sekaligus kekagumannya atas aktivitas mereka di bidang kemanusiaan. Dialita adalah kelompok paduan suara beranggotakan para korban kekerasan tahun 1965 di Indonesia. Kata ‘Dialita’ merupakan singkatan dari ‘Di Atas Lima Puluh Tahun’.

Baca juga : Dapet Surprise Di Perayaan Ultah Ratu Elizabeth II

Paduan suara yang secara resmi dibentuk pada 4 Desember 2012 ini, berisikan penyintas serta keturunan dari korban tragedi 1965. “Mereka telah berbagi cerita kepada kita semua lewat nyanyian. Pesan perdamaian mereka sangat menyentuh,” ujar Dubes Kim.

Selama ini, Dialita bernyanyi sembari berbagi cerita soal nilai-nilai kemanusiaan kepada generasi muda. “Ini bukan sekadar penghargaan tapi pengakuan,” ujar ketua paduan suara Dialita, Uchikowati.

Baca juga : Dorong Peningkatan Jumlah Siswa Yang Belajar Ke Negeri Paman Sam

Penghargaan ini datang dari The May 18 Memorial Foundation Korea. Yaitu sebuah yayasan yang didirikan guna mengenang ribuan korban kerusuhan berdarah pada 18-27 Mei 1980 di bawah diktator Korea Selatan, Chun Doo-hwan.

Paduan suara Dialita memilih bernyanyi sebagai upaya saling dukung antar sesama penyintas. Bukan sekedar penyembuhan diri.

Baca juga : PLN, Pertamina Dan PGN Siap Serap Gas Masela

“Lagu-lagunya menyampaikan pesan perdamaian dan solidaritas, dengan harapan akan mendidik bangsanya soal masa lalu yang terlupakan. Khususnya bagi generasi muda,” tandas Dubes Kim. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.