Dark/Light Mode

Bicara Atasi Ancaman Krisis Global Di Jerman

SBY Ajak Pemimpin Dunia Turunkan Ego

Selasa, 1 November 2022 07:55 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pandangannya dalam pertemuan para mantan kepala negara yang tergabung dalam Club de Madrid (CdM), di Berlin, Jerman, Senin (31/10) pagi waktu setempat. (Foto: Istimewa)
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pandangannya dalam pertemuan para mantan kepala negara yang tergabung dalam Club de Madrid (CdM), di Berlin, Jerman, Senin (31/10) pagi waktu setempat. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerukan agar para pemimpin dunia menurunkan ego masing-masing, dan bekerja bersama-sama untuk memecahkan tiga masalah dunia yang menghadang kebersamaan. Ketiga masalah ini adalah perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan, ancaman resesi ekonomi global dan perubahan iklim serta bencana alam yang menyertainya.

Seruan ini disampaikan SBY dalam pertemuan para mantan kepala negara yang tergabung dalam Club de Madrid (CdM) di Berlin, Jerman, Senin (31/10) pagi waktu setempat.

“Kita hidup dalam dunia yang terbelah. Dunia yang terkunci dalam rivalitas. Masing-masing bertahan dalam posisinya. Ketidakpercayaan tinggi. Ruang dialog semakin menyusut. Rasa tidak aman terhadap satu sama lain semakin meningkat. Perlombaan senjata muncul kembali. Pendekatan zero-sum makin dianggap lazim. Serta kurangnya kepemimpinan global yang bisa mengeluarkan kita dari kondisi yang tidak ideal ini,” kata SBY dalam pembukaan pertemuan.

Baca juga : Siapa Sangka, Gangguan Mental Dimulai Sejak Usia 14 Tahun

SBY mengajak para pemimpin dunia untuk menjawab tiga pertanyaan besar.

“Pertama, bagaimana kita menyelesaikan krisis multidimensi yang kompleks ini, yaitu elemen keamanan, ekonomi, kemanusiaan, lingkungan, dan politik yang saling terkait?” tanya SBY.

SBY melanjutkan, “Kedua, di dunia yang penuh persaingan dan ketidakpercayaan, bagaimana kita bisa meningkatkan ruang kerja sama antar bangsa, termasuk antar masyarakat sipil? Ketiga, karena tatanan dunia tampaknya memudar, bagaimana kita menyesuaikan tatanan dunia dengan realitas dan kebutuhan abad ke-21?”

Baca juga : Bentuk Lembaga Penjamin Asuransi

Dalam sesi 1 diskusi, SBY mengingatkan bahwa kerjasama antar para pemimpin dunia ini pernah berhasil dilakukan.

“Kita pernah melakukan hal ini sebelumnya pada tahun 2008. Ketika dunia dilanda krisis keuangan global, negara-negara G20 berhasil menyelesaikan masalah dengan bekerja sama, bahu-membahu,” ungkap SBY, “Saat ini, G20 menghadapi dilema serius tentang bagaimana mengatasi tantangan global secara efektif, ketika persaingan dan perpecahan mendominasi kita.”

SBY mengusulkan, “Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mengakhiri perang di Ukraina sehingga komunitas internasional dapat kembali mem fokuskan energi mereka untuk mengatasi masalah-masalah global yang menjadi perhatian ber sama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.