Dewan Pers

Dark/Light Mode

Paus Fransiskus: Serakah Dan Haus Kekuasaan, Bikin Orang Tega Memangsa Tetangganya Sendiri

Minggu, 25 Desember 2022 08:04 WIB
Paus Fransiskus di tengah perayaan Misa Natal di Basilika Santo Petrus, Roma Italia, Sabtu (24/12) malam. (Foto: Instagram @franciscus)
Paus Fransiskus di tengah perayaan Misa Natal di Basilika Santo Petrus, Roma Italia, Sabtu (24/12) malam. (Foto: Instagram @franciscus)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemimpin Katolik Dunia Paus Fransiskus mengingatkan, perang dan konflik lain yang terjadi di muka bumi, terjadi akibat sikap manusia yang serakah dan haus kekuasaan. Sehingga, mereka tega memangsa tetangganya sendiri. 

Pernyataan tersebut disampaikan Paus Fransiskus saat memimpin Misa Natal di Basilika Santo Petrus, Roma Italia, pada perayaan Natal ke-10 masa kepausannya, Sabtu (24/12).

Untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19, Basilika Santo Petrus dipenuhi oleh 7.000 orang. Sementara 4.000 orang lainnya, berpartisipasi di luar Lapangan Santo Petrus. Malam itu, cuacanya relatif tak terlalu dingin.

Karena penyakit lutut, Paus tak dapat berdiri dalam waktu lama. Dia mendelegasikan seorang kardinal untuk menjadi selebran utama di altar gereja terbesar dalam Christendom.

Berita Terkait : Kolaborasi Seluruh Pemangku Kepentingan, Kunci Sukses Pengembangan Talenta Indonesia

Paus yang merangkai homilinya dengan tema keserakahan dan konsumsi pada berbagai tingkatan, meminta orang untuk melihat bahwa manusia saat ini sudah terlalu konsumtif. Jangan serakah.

Kita semua, harus menemukan kembali makna hidup.

"Dalam kelaparan terhadap kekayaan dan kekuasaan, mereka rela memakan tetangga mereka, saudara mereka. Berapa banyak perang yang telah kita saksikan. Di banyak tempat, bahkan hari ini, martabat dan kebebasan manusia diperlakukan dengan hina!" tegas Paus.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, Paus Fransiskus selalu bicara menentang perang di hampir setiap acara publik, setidaknya dua kali seminggu.

Berita Terkait : Di Sumatera Barat, Ribuan Orang Berebut Salaman Dengan Erick Thohir

Dia mencela apa yang disebutnya sebagai bentuk kekejaman, dan agresi tak beralasan. Meski  pada Sabtu (24/12) malam, dia tak gamblang menyebut Ukraina.

"Seperti biasa, korban utama dari keserakahan manusia ini adalah yang lemah dan rentan. Dunia rakus akan uang, kekuasaan, dan kesenangan," papar Paus.

"Di atas semua anak-anak yang menjadi korban perang, kemiskinan dan ketidakadilan, juga ada anak-anak yang belum lahir, miskin, dan terlupakan," imbuhnya.

Awal bulan ini, Paus mendesak orang-orang untuk mengurangi pengeluaran untuk perayaan dan hadiah Natal. Selisihnya, kata Paus, lebih baik dikirim ke Ukraina untuk membantu masyarakat setempat melewati musim dingin.

Berita Terkait : Lawan Amerika Serikat, Keluarga Timnas Iran Terancam Masuk Bui

Paus yang berulang tahun ke-86 pada pekan lalu, sehat secara keseluruhan. Terlepas dari penyakit lututnya.

Hari ini, Minggu (25/12), Paus akan menyampaikan berkat dan pesan dua kali setahun Urbi et Orbi dari balkon tengah Basilika Santo Petrus, kepada puluhan ribu orang yang berkumpul di alun-alun. ■