Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Putin: Rusia Siap Negoisasi, Tapi Ukraina Dan Barat Menolak

Minggu, 25 Desember 2022 21:42 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Instagram)
Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan, pihaknya siap bernegosiasi dengan semua pihak yang terlibat dalam perang di Ukraina. Namun, Kiev dan pendukung Baratnya menolak terlibat dalam pembicaraan.

Hal ini disampaikan Putin, kepada Stasiun TV Rossiya 1, Minggu (25/12).

Invasi Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari, telah memicu konflik paling mematikan di Eropa, sejak Perang Dunia Kedua.

Ini adalah konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat, sejak Krisis Rudal Kuba 1962.

Kremlin mengatakan, akan berjuang habis-habisan sampai semua tujuannya tercapai. Sementara Kiev, tak mau berhenti. Sampai setiap tentara Rusia diusir dari semua wilayahnya. Termasuk, Krimea yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014.

"Kami siap bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima. Tapi, itu terserah mereka. Kami bukan pihak yang menolak negosiasi. Mereka lah yang menolak," kata Putin, seperti dikutip Reuters.

Baca juga : Pipa Migas Rokan Sudah Beroperasi, Alirkan 147 Ribu Barel Minyak per Hari

Dalam wawancara yang diterbitkan bulan ini, Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) William Burns mengatakan, sebagian besar konflik berakhir dengan negosiasi.

CIA menilai, saat ini Rusia belum serius melakukan negosiasi nyata untuk mengakhiri perang.

Penasehat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahkan mengatakan, Putin perlu kembali ke kenyataan, dan mengakui bahwa Rusia tidak menginginkan negosiasi apa pun.

"Rusia sendirian menyerang Ukraina, dan membunuh warganya," kata Mykhailo Podolyak di Twitter.

"Rusia tidak menginginkan negosiasi, tetapi berusaha menghindari tanggung jawab," imbuhnya.

Terkait Ukraina, Putin mengatakan, Rusia telah bertindak di jalan yang benar. Karena Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, berusaha untuk memisahkan Rusia.

Baca juga : DPR Minta Polisi Perkuat Sinergitas Amankan Nataru

Asumsi ini dibantah Washington. Mereka menolak disebut merencanakan keruntuhan Rusia.

"Saya percaya bahwa kami bertindak ke arah yang benar. Kami membela kepentingan nasional Rusia. Kepentingan warga negara kami, rakyat kami. Rusia tidak punya pilihan lain, selain melindungi warga negara kami," tegas Putin.

Ditanya apakah konflik geopolitik dengan Barat mendekati tingkat yang berbahaya, Putin meyakini hal itu tidak terlalu berbahaya.

Putin mengatakan, Barat telah memulai konflik di Ukraina pada 2014, dengan menggulingkan presiden pro-Rusia dalam Revolusi Maidan.

Segera setelah revolusi itu, Rusia menganeksasi Krimea dari Ukraina. Pasukan separatis yang didukung Rusia, mulai memerangi angkatan bersenjata Ukraina di wilayah timur negara tersebut.

“Hal mendasar di sini adalah kebijakan lawan geopolitik kita yang ditujukan untuk memisahkan Rusia. Rusia yang bersejarah,” tutur Putin.

Baca juga : Sandiaga Makin Berani Ngelangkahi Prabowo

Pria berusia 70 tahun ini menyebut apa yang disebutnya sebagai operasi khusus di Ukraina, sebagai momen yang menentukan. Ketika Moskow akhirnya melawan blok Barat, yang disebutnya berusaha menghancurkan Rusia, sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.

Ukraina dan Barat mengatakan, Putin tidak memiliki pembenaran atas apa yang mereka sebut sebagai perang pendudukan gaya kekaisaran, yang telah menaburkan penderitaan dan kematian di seluruh Ukraina.

Putin menggambarkan Rusia sebagai negara unik. Dia mengatakan, sebagian besar rakyatnya bersatu dalam keinginan untuk mempertahankannya.

"99,9 persen warga negara kami adalah orang-orang yang siap memberikan segalanya untuk kepentingan Tanah Air. Ini sekali lagi meyakinkan saya, bahwa Rusia adalah negara yang unik. Kami memiliki orang-orang yang luar biasa. Ini telah terkonfirmasi di sepanjang sejarah keberadaan Rusia," tandas Putin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.