Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pele Meninggal, Presiden AS Joe Biden Turut Berduka

Jumat, 30 Desember 2022 06:16 WIB
Presiden AS Joe Biden dalam perjumpaannya dengan legenda Brazil Pele, di sebuah pertandingan sepak bola. (Foto: Twitter)
Presiden AS Joe Biden dalam perjumpaannya dengan legenda Brazil Pele, di sebuah pertandingan sepak bola. (Foto: Twitter)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden turut berduka cita atas wafatnya legenda sepak bola Brazil, Pele di RS Albert Einstein, Sao Paulo dalam usia 82 tahun, Kamis (29/12) pukul 16.27 waktu setempat.

Pihak rumah sakit menyebut, Pele meninggal usai mengalami kegagalan beberapa organ, akibat perkembangan kanker usus besar, terkait kondisi medis sebelumnya.

"Hari ini, saya dan Jill memikirkan keluarganya, dan semua orang yang mencintainya," ujar Biden via Twitter.

"Untuk olahraga yang menyatukan dunia, tidak seperti yang lain, kebangkitan Pele dari awal yang sederhana menjadi legenda sepak bola adalah kisah yang serba mungkin," imbuhnya.

Pele yang bernama lengkap Edson Arantes do Nascimento, lahir di Tres Coracroes Brazil, 23 Oktober 1940.

Baca juga : Pencabutan PPKM Baru Omdo

Pele adalah anak pemain sepak bola Fluminense, Dodinho dengan Dona Celeste Arantes.

Awalnya, dia dipanggil dengan nama Dico. Namun, teman-temannya memanggil Pele. Karena dia kerap meneriakkan nama Bile, acap kali menonton laga sepak bola. Bile adalah kiper kondang Vasco da Gama pada masanya.

Namun, alih-alih berteriak Bile, nama yang terdengar adalah Pele. 

Di masa kecil, Pele hidup dalam kemiskinan di Sao Paulo. Dia pernah bekerja sebagai pelayan di kedai teh.

Bakat sepak bolanya, sudah kinclong sejak kecil. Usia 12 tahun, Pele bergabung dengan klub lokal Bauru. Namun, dia tidak mampu membeli sepatu bola.

Baca juga : Penuhi Panggilan KPK, Sekjen Jokpro Bantah Terlibat Kasus Suap Perkara MA

Tak hilang akal, Pele mengikatkan koran bekas di kakinya sebagai sepatu, dan buah jeruk sebagai bolanya.

Tahun 1956, Pele mengikuti seleksi pemain sepak bola di Santos, sebuah klub kecil di luar Sao Paulo. Pemandu bakat yang melihatnya pun membisikkan sesuatu kepada Presiden Santos.

Dia yakin, Pele yang kala itu berusia 15 tahun, bisa menjadi pemain terbaik dunia.

Dalam debutnya bersama Santos di laga ekshibisi pada 7 September 1957, Pele mencetak 1 gol dalam kemenangan 7-1 melawan Corinthians.

Di akhir musim kompetisi, Pele keluar sebagai top scorer liga pada umur 16 tahun.

Baca juga : Jelang Natal, ESDM Pastikan Stok BBM Dan LPG Aman

Hanya dalam tempo singkat, Pele dipanggil bergabung dengan skuad tim nasional Brasil.

Sesudah penampilannya di Piala Dunia 1962, tim raksasa Eropa seperti Real Madrid, Manchester United dan Juventus mulai mengincarnya.

Namun pemerintah Brazil menutup peluang itu. Mereka bilang, Pele adalah harta karun negara. Tidak diperbolehkan bermain sepak bola di luar Brazil.

Selama kariernya sebagai pemain, Pele sukses mengantar Brazil menjadi Juara Dunia FIFA sebanyak 3 kali, yaitu pada tahun 1958 di Swedia, tahun 1962 di Chili, dan tahun 1970 di Meksiko.

Berkat keberhasilannya tersebut, Brail berhak atas Piala Jules Rimet. Pele pun mendapatkan julukan O Rei atau Sang Raja. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.