Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Belum Sampai Meja Presiden

Pencabutan PPKM Baru Omdo

Selasa, 27 Desember 2022 06:40 WIB
ilustrasi PPKM. (Foto: Istimewa).
ilustrasi PPKM. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di akhir tahun ini ternyata baru omdo alias omong doang. Buktinya, sampai kemarin, rencana pencabutan itu belum sampai ke meja Presiden Jokowi.

Jokowi menerangkan, kajian yang menjadi pertimbangan untuk memutuskan PPKM dicabut, belum sampai ke mejanya. Kajian yang dimaksud antara lain adalah sero survei, sebuah kajian untuk melihat tingkat antibodi pada populasi masyarakat.

Baca juga : Ini Lho, Syarat Pencabutan PPKM...

"Belum, untuk PSBB, PPKM belum sampai di meja saya," kata Jokowi, usai meresmikan Stasiun Manggarai, di Jakarta, kemarin.

Kepala Negara meminta agar kajian itu dilakukan dengan benar-benar. “Karena ini menyangkut sero survei, menyangkut kajian-kajian. Saya minta harus detail, jangan sampai keliru memutuskan sehingga sebaiknya kita sabar menunggu," sambungnya.

Baca juga : DPR Minta Pemerintah Matangkan Rencana Pencabutan PPKM

Hitungannya, untuk memutuskan PPKM dicabut, minimal hasil sero surveinya sudah di atas 90 persen. Artinya, imunitas masyarakat sudah baik. “Asal nanti sero survei kita sudah di atas 90, ya kita artinya imunitas kita sudah baik, ada apapun dari mana pun yang nggak ada masalah,” imbuhnya.

Sejauh ini, kata Jokowi, kasus harian Covid-19 telah turun di bawah 1.000 kasus per hari. Namun, itu belum dapat memastikan apakah penurunan kasus itu karena imunitas masyarakat telah membaik atau karena hal lain.

Baca juga : Komisi IX DPR Dukung Presiden Cabut PPKM, Tapi Ada Syaratnya

“Jadi tunggu kajian dari Kementerian Kesehatan, dari para epidemiolog, semuanya agar memutuskannya nanti benar. Tergantung kajiannya, kalau selesai kita harapkan akhir tahun ini selesai, dan sero survei dan kajiannya,” tandasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.