Dark/Light Mode

Berantas Hoaks, Facebook Bakal Rekrut Wartawan

Rabu, 21 Agustus 2019 16:08 WIB
Pengguna Facebook membaca feed berita lewat aplikasi ponsel/ilustrasi (Foto: Yahoo)
Pengguna Facebook membaca feed berita lewat aplikasi ponsel/ilustrasi (Foto: Yahoo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Untuk mengurangi penyebaran berita palsu dan bohong alias hoaks, Facebook memutuskan untuk merekrut wartawan. Tugas wartawan tersebut untuk memilah dan membuat berita yang sesuai dengan fakta.

Ini merupakan langkah nyata Facebook untuk mengurangi peran algoritma dalam menentukan kabar dan berita apa yang direkomendasikan kepada pengguna. Selama ini, pengguna Facebook akan melihat berita dan kabar pilihan berdasarkan algoritma yang didasari history penjelajahan dan laman yang disukai pengguna.

Baca juga : Atasi Polusi Udara, Anies Bakal Batasi Volume Kendaraan Pribadi

Tim jurnalis terpilih akan membantu Facebook memberikan konten yang faktual dan sesuai untuk direkomendasikan kepada pengguna. "Tujuan kami dengan News Tab untuk memberikan piliha berita yang disesuaikan dengan kegemaran pengguna," terang Kepala Divisi Pemberitaan Facebook, Campbell Brown, seperti dikutip AFP.

"Untuk bagian utama News Tab, kami akan memperkerjakan jurnalis untuk memastikan kebenaran berita yang akan dibaca pengguna," lanjut Brown.

Baca juga : TKN Sebut Bakal Ada Pertemuan Lanjutan

Fitur News Tab atau Tab Berita akan diletakkan di luar berita Facebook dan bakal berisi berita terbaru dan relevan. Fitur ini kabarnya akan siap diluncurkan pada akhir 2019. Sebagai informasi, tahun lalu Facebook sempat membagikan beasiswa bagi para siswa yang ingin mengejar karir di bidang jurnalistik, komunikasi, dan media digital sebagai upaya untuk memperkuat sikap perusahaan terhadap peredaran berita palsu.

Selain itu Mark Zuckerberg tengah berada di bawah tekanan karena banyak kalangan menilai layanan media sosial ini sebagai tempat bersarangnya disinformasi. Salah satunya pada 2016 lalu, para operator telekomunikasi Rusia memanipulasi Facebook dan menyebarkan berita palsu untuk mempengaruhi hasil pemilihan presiden Amerika.

Baca juga : Perluas Pasar, Nissan Buka Dealer Di Cikupa

Baru-baru ini Facebook mengakui bahwa kelompok separatis China tengah menabur informasi palsu terkait protes besar-besaran di Hong Kong. Oleh karenanya, perusahaan terus berupaya mengembalikan reputasinya.

Tak hanya Facebook, Apple telah lebih dulu merekrut wartawan untuk mengedit dan memilih berita guna dibagikan di Apple News. LinkedIn juga dikabarkan mengikuti hal yang sama. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.