Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Negara Adidaya Berantem, Please, ASEAN Jangan Ikutan Terseret Konflik

Rabu, 15 Maret 2023 06:42 WIB
Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn (kedua kanan) bersama, Dubes Kwon Hee Seog (kanan), serta I Ngurah Swajaya (kiri) mengisi kuliah umum yang dimoderatori Guru Besar Hubungan Internasional UPH, Aleksius Jemadu, di Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Senin (13/3). (Foto Dok ASEAN)
Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn (kedua kanan) bersama, Dubes Kwon Hee Seog (kanan), serta I Ngurah Swajaya (kiri) mengisi kuliah umum yang dimoderatori Guru Besar Hubungan Internasional UPH, Aleksius Jemadu, di Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Senin (13/3). (Foto Dok ASEAN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah ketidakstabilan sosial dan politik global, Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) bisa dibilang adem ayem. Namun ASEAN diminta hati-hati, jangan sampai terseret konflik negara adidaya.

Dalam kuliah umum bertajuk ”Peran ASEAN di Indo-Pasifik dan Keketuaan Indonesia” di Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Banten, Senin (13/3), para pembicara berharap, ASEAN dapat meningkatkan kerja sama ekonomi, dan semakin minim risiko konflik.

Baca juga : Sederhana, Jangan Hanya Retorika

“Tujuan utama ASEAN adalah menurunkan ketegangan serta menjadikan kawasan Indo-Pasifik kawasan netral dan makmur,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Kao Kim Hourn.

Dia mencontohkan krisis di Myanmar dan perang Ukraina-Rusia, yang menunjukkan bahwa perdamaian tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, konflik-konflik tersebut berujung pada krisis energi dan pangan global.

Baca juga : Jangan Sungkan, Deportasi

Jadi di lingkup kawasan, pendekatan ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik (AOIP) diselaraskan dengan kebijakan negara anggota dan negara mitra maupun negara lain. Berlandaskan prinsip inklusivitas dan keterbukaan untuk semua.

Penekanannya, pada peningkatkan perdagangan dan investasi, baik intranegara ASEAN, negara-negara mitra wicara, maupun perusahaan-perusahaan swasta internasional.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.