Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Trump Tebar Pesona Di Sidang, Pengadilan Tolak Siaran Langsung

Rabu, 5 April 2023 05:21 WIB
Donald Trump masuk ke Trump Tower di Manhattan, New York, sambil melambaikan tangan kepada para pendukungnya, Senin, 3 April 2023. (Foto SWNS/Adam Gray via Daily Mail)
Donald Trump masuk ke Trump Tower di Manhattan, New York, sambil melambaikan tangan kepada para pendukungnya, Senin, 3 April 2023. (Foto SWNS/Adam Gray via Daily Mail)

RM.id  Rakyat Merdeka - Harapan publik dan media bisa menyaksikan persidangan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara langsung, tertutup sudah. Hakim memastikan, persidangan itu tidak disiarkan secara langsung.

Seperti kebanyakan persidangan di pengadilan Manhattan, persidangan terhadap Trump merupakan proses publik yang seharusnya bisa disaksikan banyak orang. Namun, hakim menolak mempublikasi sidang tersebut secara langsung.

Hakim Mahkamah Agung New York Juan Merchan disebut menolak permintaan izin beberapa media untuk menyiarkan proses bersejarah tersebut. Namun, lima fotografer akan diizinkan mengambil gambar Trump dan ruang sidang sebelum persidangan dimulai.

Merchan memberikan alasan. Dakwaan terhadap Trump melibatkan masalah penting. Pasalnya, belum pernah ada Presiden, atau mantan Presiden AS yang didakwa dalam kasus kriminal.

Di saat yang sama, lanjut Merchan, publik dan media menaruh minat yang tinggi terhadap sidang Trump. Publik dan media, membutuhkan informasi yang benar-benar akurat atas kasus tersebut.

Baca juga : Trump Serahkan Diri, New York Siaga Penuh

“Yang terjadi justru bisa sebaliknya, dia bisa saja tidak jujur,” ucap Merchan, dilansir CNN, kemarin.

Sebelumnya disebut-sebut, momen persidangan ini bisa dimanfaatkan Trump untuk meraih simpati.

Merchan mengatakan, pihaknya mengerti kepentingan media untuk menyebarkan informasi seluas mungkin atas proses itu. Namun, harus ada pertimbangan untuk kepentingan lain yang mengikuti.

Penolakan terhadap permintaan siaran langsung juga telah diajukan tim pengacara Trump. Selanjutnya, Kantor Kejaksaan Manhattan memberi tahu hakim bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain.

Selain dari tim pengacara, pengamat media Aaron Rupar juga mengkritik pemberitaan terhadap Trump yang begitu masif.

Baca juga : Perhutani Terima 4 Penghargaan Bidang Teknologi Dan Inovasi

“Semua, Trump, sepanjang waktu,” ujar Rupar, dalam kolase tweet-nya. Sebagai informasi, pemberitaan terhadap politikus Partai Republik itu memang membetot perhatian media AS dan internasional.

Bahkan sejak pemberitaan mengenai tuduhan terhadapnya, sejumlah media telah menyiarkannya secara langsung. Publik disajikan gambar mengenai Trump selama berjam-jam. Meski sebenarnya hampir tidak ada yang perlu dilaporkan, selain gambar rumah, mobil, dan pesawat Trump.

Selain itu, penyiar berita kerap berspekulasi, meski di saat yang sama selalu meminta pemirsa mereka untuk tidak berspekulasi.

Selama empat tahun jadi Presiden AS, Trump jadi sasaran empuk kritik media. Namun, tak jarang Trump juga mengecam, bahkan menghina media. Tapi, Trump juga membuka akses seluas-luasnya bagi media.

Persidangan terhadap Trump berlangsung Selasa (4/4) petang waktu setempat, atau Rabu dinihari Waktu Indonesia Barat (WIB).

Baca juga : Ramadan Waktu Terbaik Raih Kemuliaan dengan Islam Rahmatan Lil Alamin

Seperti diketahui, Jaksa Wilayah Manhattan Alvin Bragg mendakwa Trump atas kasus penyuapan 130.000 dolar AS atau sekitar Rp 2 miliar terhadap bintang film porno Stormy Daniels. Penyuapan itu dilakukan agar Daniels tutup mulut atas hubungan mereka.

Trump telah menyangkal semua tuduhan itu. Dia menilai, dakwaan terhadapnya bermotif politik.

Di New York, sekelompok kecil massa meminta Trump harus menghadapi pengadilan yang adil. Di West Palm Beach, Florida, dekat tempat tinggal Trump, para pendukung menyatakan membelanya.

Seorang pakar mengatakan kepada media Voice of America (VOA), seluruh dunia akan melihat apakah protes itu akan berlangsung secara damai atau apakah kekerasan politik meletus seperti yang terjadi pada 6 Januari 2021, ketika para pendukung Trump menerobos masuk ke gedung kongres, Capitol Hill.

“Saya pikir ini akan menjadi semacam tolak ukur bagi negara lain untuk melihat apakah semangat 6 Januari telah berakhir atau apakah masih ada potensi kerusuhan sipil di AS,” pungkas profesor sejarah di Catholic University of America, Michael Kimmage kepada VOA. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.