Dark/Light Mode

Tahap II Nyusul

Menlu: 538 WNI Telah Dievakuasi Dari Sudan, Termasuk 25 Balita

Senin, 24 April 2023 12:39 WIB
Menlu Retno Marsudi dalam keterangan virtual, Senin (24/4). (Foto: YouTube)
Menlu Retno Marsudi dalam keterangan virtual, Senin (24/4). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan, pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin, dan berusaha keras memberikan perlindungan kepada WNI sejak hari pertama konflik bersenjata Sudan meletus pada 15 April lalu.

Koordinasi dengan lima perwakilan Indonesia di luar negeri: KBRI Khartoum, Riyadh, Kairo, Addis Ababa, dan KJRI Jeddah terus diperkuat.

Koordinasi juga diperluas dengan Kementerian/Lembaga lain, terutama dengan TNI, untuk membahas evakuasi ke Indonesia.

"Saya sudah lakukan komunikasi dengan Panglima TNI, yang menyatakan siap membantu," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Senin (24/4).

Baca juga : HNW Minta Pemerintah Evakuasi WNI Dari Sudan Yang Tengah Bergolak

Retno menjelaskan, evakuasi WNI dari Sudan, didesain dengan beberapa opsi. Mengingat kondisi di lapangan sangat cair dan dinamis di lapangan.

Koordinasi juga kita lakukan dengan PBB dan beberapa negara lainnya.

"Alhamdulillah, pada Senin (24/4) pukul 01.00 dini hari waktu setempat atau pukul 06.00 pagi waktu Indonesia bagian Barat, sebanyak 538 WNI telah tiba dengan selamat di kota Port Sudan. Terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita," papar Retno.

Mayoritas WNI yang dievakuasi berstatus sebagai mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf KBRI beserta keluarga.

Baca juga : KPK Temukan Uang Tunai Dan Puluhan Tas Mewah, Termasuk Hermes

Ini adalah evakuasi tahap 1 yang dipimpin langsung oleh Dubes RI di Khartoum, Sunarko.

Evakuasi yang menggunakan delapan bus dan satu minibus KBRI berangkat dari Khartoum pada Minggu (23/4) pukul 08.00 waktu setempat atau 13.00 WIB.

Perjalanan darat dari Khartoum  ke Port Sudan, memerlukan waktu sekitar 15 jam atau sekitar 830 km melalui kota Atbara, Damir, Miswar, dan Sawakin. Sepanjang perjalanan, terdapat sekitar 15 pos pemeriksaan.

Saat ini, 538 WNI tersebut sedang beristirahat di rumah persinggahan di Port Sudan, sebelum keberangkatan menuju Jeddah melalui jalur laut.

Baca juga : Kementan Gandeng TNI Percepat Vaksinasi Dan Penandaan Ternak Di Jateng

"Rencana awal, seluruh WNI akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan. Namun, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evaquee lainnya, maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap," papar Retno.

Di kesempatan pertama tahap kedua, ada 289 WNI yang sebagian besar berstatus mahasiswa, serta lima  pekerja perusahaan yang akan dievakuasi.

"Say mengimbau setiap WNI yang masih berada di Sudan, dan belum lapor diri, agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum. Supaya bisa diikutkan dalam evakuasi tahap kedua," tutur Retno.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.