Dark/Light Mode

HNW Minta Pemerintah Evakuasi WNI Dari Sudan Yang Tengah Bergolak

Senin, 17 April 2023 12:07 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mendesak Kementerian Luar Negeri RI untuk melindungi dan segera mengevakuasi seluruh WNI yang potensial terancam keselamatan mereka akibat konflik bersenjata yang makin berkobar di Sudan.

Menurut banyak laporan lapangan, kondisi keamanan di Sudan sudah semakin genting dan membahayakan warga termasuk WNI dan mahasiswa Indonesia di sana.

"Pemerintah RI melalui Kemenlu RI penting untuk segera membantu dan mengevakuasi seluruh warga Indonesia di Sudan termasuk para mahasiswa yang terdampak, sampai kembali stabilnya situasi keamanan dan politik di sana," demikian ungkap Hidayat yang akrab dipanggil HNW ini melalui keterangannya di Jakarta, Senin (17/4).

HNW yang juga Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II yang meliputi Luar Negeri ini menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap kondisi 1.209 WNI dan mahasiswa Indonesia di Sudan yang semakin terancam keamanan dan keselamatannya di tengah semakin memburuknya konflik antara Angkatan Bersenjata Sudan dengan milisi paramiliter Rapid Support Forces (RSF).

HNW mendengar laporan dari banyak warga di sana bahwa hunian-hunian WNI berulang kali terkena peluru nyasar. Situasi juga diperburuk dengan matinya internet, jaringan telepon, dan air bersih di banyak lokasi selama dua hari terakhir.

Baca juga : Asyik, Pemerintah Siapkan Hunian Layak Bersubsidi Untuk MBR

Serta ditambah keterbatasan logistik pangan dan lain-lainnya dikarenakan bahaya yang mengancam di luar tempat tinggal mereka.

"Menjadi hal yang sangat miris bagi para warga Indonesia di sana, apalagi sebentar lagi mereka mestinya juga akan merayakan Idul Fitri," tutur HNW.

Menurut Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini, pertempuran bersenjata kedua kubu berkonflik di Sudan semakin mengarah kepada urban warfare atau pertempuran dalam kota. Saat ini, baku tembak sudah terjadi juga di kawasan-kawasan asrama mahasiswa dan di sekitar apartemen yang banyak dihuni WNI.

Mengingat eskalasi bersenjata ini terjadi begitu cepat dan semakin meluas di berbagai provinsi di Sudan, warga Indonesia di sana mengkhawatirkan risiko tinggi semakin memburuknya situasi keamanan dan politik untuk jangka waktu yang tidak sebentar.

"Maka tentunya sangat diperlukan mitigasi risiko tinggi tersebut sesegera mungkin agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan keamanan dan keselamatan warga Indonesia termasuk mahasiswanya," ungkap HNW.

Baca juga : Beri Motivasi, Megawati: PDIP Harus Jadi Tiang Negara Bersama Rakyat

HNW mendesak Kemenlu RI meningkatkan seluruh upaya diplomasi dan komunikasi tingkat tinggi demi tercapainya jaminan keamanan bagi KBRI Khartoum dalam melindungi atau menjalankan evakuasi para WNI di Sudan.

"Kami memahami begitu sensitif dan gentingnya situasi di Sudan saat ini, maka semakin dibutuhkan komunikasi tingkat tinggi para pihak berkewenangan agar perlindungan dan atau evakuasi para WNI di Sudan dapat terlaksana dengan aman dan selamat tanpa gangguan dan ancaman suatu apapun," tegas HNW.

Di tengah situasi mencekam saat ini, HNW berharap seluruh WNI dan mahasiswa Indonesia di Sudan tetap selamat dan menjaga solidaritas hingga tercapainya solusi terbaik.

HNW mengapresiasi KBRI Khartoum, PPI Sudan, dan seluruh WNI dan mahasiswa di Sudan yang sampai saat ini terus saling membantu dan bersolidaritas dalam mengatasi banyak kendala dan permasalahan para WNI di tengah masa yang sulit ini.

"Besar harapan kami agar situasi genting ini segera berakhir, dan seluruh warga Indonesia di Sudan tidak panik dan terus terkonsolidasi, agar selalu aman dan selamat dalam lindungan Allah SWT," tutup HNW.

Baca juga : Ganjar Minta Maaf Ke Pemain Timnas U-20 Karena Gagal Bermain

Duta Besar Indonesia Untuk Sudan Sunarko memastikan, warga negara Indonesia yang saat ini berada di Sudan berada dalam kondisi aman.

"Seluruh WNI yang sebagian besar adalah mahasiswa terpantau aman dan tetap berada di tempat tinggal masing masing," tuturnya.

Tercatat 1.209 warga Indonesia yang menetap di Sudan, sebagian besar adalah mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. Dalam pernyataan tertulisnya, KBRI di Khartoum menyatakan masih terus memantau situasi dan telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari titik-titik rawan.

Ditambahkan, KBRI juga terus mengintensifkan komunikasi dgn masyarakat Indonesia dan membuka layanan call center 24 jam di nomor: +249 90 797 8701, dan +249 90 007 9060. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.