Dark/Light Mode

Wawancara Eksklusif Rakyat Merdeka Dengan Dubes RI Untuk Jepang Heri Akhmadi

Gara-gara Konflik Rusia Ukraina, Jepang Aktifkan Alarm Perang

Minggu, 30 April 2023 07:48 WIB
Dubes RI Untuk Jepang, Heri Akhmadi (Foto: Kartika  Sari/Rakyat  Merdeka)
Dubes RI Untuk Jepang, Heri Akhmadi (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perang Rusia Vs Ukraina sangat terasa dampaknya di Jepang. Pemerintahan Jepang mulai mengaktifkan alarm untuk kesiapan perangnya. Masyarakat Negeri Sakura pun memahami ini dan diajak bersiap siaga.

“Dampak yang terasa adalah di bidang pertahanan. Ada peningkatan anggaran militer mereka dan penguatan sistem pertahanan, “ kata Duta Besar Indonesia untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Heri Akhmadi kepada Rakyat Merdeka dalam wawancara eksklusif di kediamannya, di Shinagawa-ku, Tokyo, beberapa waktu lalu.

Menurut Dubes Heri, Jepang sudah melakukan pemeriksaan kesiapan sistem radar dan pengadaan rudal-rudal. “Doktrin pertahanannya pun diubah. Awalnya hanya mengembangkan kemampuan menangkal serangan. Kini, Jepang mempersiapkan kemampuan menembak ke sumbernya. Itu perubahan doktrin pertahanan yang penting,” jelasnya.

Berikut ini, wawancara lengkap wartawan Rakyat Merdeka Ratna Susilowati dan Kartika Sari dengan Dubes Heri Akhmadi.

Indonesia dan Jepang sudah merayakan hubungan diplomatik 65 tahun. Ini sebuah perjalanan yang panjang. Menurut Yang Mulia, bagaimana menjaga agar hubungan ini tetap bisa awet, langgeng dan terus saling menjaga kepercayaan?

Indonesia memulai hubungan diplomatik resmi dengan Jepang tahun 1958, setelah perundingan rampasan perang selesai. Dan bersamaan dengan pembukaan hubungan itu, dimulai proses pembayaran papasan perang Jepang. Waktu itu ditandai dengan bantuan teknis, untuk pendidikan dan beberapa pembangunan pokok. 

(Catatan: dalam buku sejarah tercantum; Jepang menjajah Indonesia pada 1942-1945. Namun, Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Jepang saat itu kalah dari Sekutu, sehingga Belanda merasa berhak menguasai kembali Indonesia. Pada 1 November 1949, barulah Belanda mengakui Indonesia merdeka dan berdaulat penuh).
Jepang sebenarnya tidak kalah perang dengan Indonesia. Jepang kalah perang dengan sekutu, tapi Jepang membayar rampasan perangnya kepada Indonesia, bukan ke sekutu. Nah, yang menarik, saat Jepang kalah perang, banyak tentara yang tidak pulang ke negaranya. Tapi bergabung dengan gerilyawan pasukan Indonesia, untuk perang melawan Belanda. Saya kira itulah, elemen penting hubungan sejarah yang cukup dekat antara Indonesia-Jepang.

Hubungan Indonesia-Jepang sejak dulu kuat. Tidak hanya dari sisi ekonomi, tapi juga historisnya. Saat Jepang datang ke negara kita, founding father Indonesia bukan menolak, tapi justru bekerja sama. Bung Karno, Bung Hatta, KH Mas Mansyur membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putra). Dan secara sistematik memanfaatkan masa pendudukan Jepang sebagai persiapan kemerdekaan. Lalu lahir yang namanya Peta (Pasukan Pembela Tanah Air), yang jadi cikal bakal militer Indonesia.

Sejak tahun 1958, sudah banyak kegiatan yang dilakukan Indonesia-Jepang. Tahun ini, kita menekankan hubungan people to people. Temanya: Indonesia-Jepang Satu Hati.

Indonesia-Jepang Satu Hati. Berarti hubungan kedua negara lebih dalam lagi ya?

Maksudnya, hubungan Indonesia-Jepang bukan hanya di bidang ekonomi. Mulai tahun 2021, Indonesia-Jepang menandatangani kerja sama di bidang pertahanan. Dan tahun lalu, untuk pertama kalinya, Jepang latihan militer bersama Indonesia. Jadi, hubungan Indonesia-Jepang itu sudah jauh banget. 

Tahun ini, kita tekankan hubungan antar rakyatnya, antar orangnya. Rakyat ke rakyat. Karena sejatinya, hubungan kedua bangsa yang baik itu, ya tercermin dari hubungan rakyatnya. Bukan hanya hubungan antar pemerintahnya saja. Esensi untuk memperkuat hubungan itu, ya ada di hati antara orang Indonesia dan orang Jepang.

Investasi Jepang di Indonesia tergolong besar. Bagaimana posisinya saat ini, apakah investasi Jepang ke Indonesia sempat terpengaruh oleh pandemi Covid-19? 

Pasti, semuanya dipengaruhi pandemi. Dulu Jepang pernah jadi investor terbesar Indonesia. Sekarang tercatat investasi Singapura yang terbesar di Indonesia. Padahal, banyak perusahaan Jepang yang membangun kantornya di Singapura. Jadi investasinya di Indonesia, mungkin dicatatkan sebagai investasi Singapura. 

Baca juga : Dubes RI Di Jepang Heri Akhmadi, Sosialisasikan Pemilu 2024

Tapi, investasi Jepang sebetulnya terus naik. Hanya saat ini tak mungkin melebihi China. Tahun 2022, perdagangan Indonesia-Jepang nilainya mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah. Ekspor Indonesia ke Jepang mencapai 20 miliar dolar AS.

Ekspor terbesar kita ke Jepang, komoditasnya apa saja ya?

Tahun lalu, akibat perang Rusia-Ukraina, maka ekspor terbesar Indonesia ke Jepang adalah bidang energi, yaitu batubara dan gas. Berikutnya, produk industri mobil.

Mengapa Jepang sangat concern membantu Indonesia untuk proyek transisi energi?

Kita harus cermat melihat ini. Pada awal 2021, Indonesia-Jepang membicarakan kerja sama transisi energi. Dan ada pijakan Memorandum of Cooperation-nya. Lalu Indonesia-Jepang juga membahas inisiatif pembentukan Asia Zero Emission Community (AZEC), yang kemudian di-launching pada saat G20 di Bali. 

Kemudian, pada 3-4 Maret lalu, AZEC resmi memulai ministerial meeting dan public private forum. Jadi, peran Jepang sebagai salah satu mitra dalam Just Energy Transition Partnership sangat penting. Mereka sepakat mendukung pembiayaan sekitar 20 miliar dolar AS untuk transisi energi di Indonesia.

Dilihat dari angka kelihatannya besar ya. Tapi untuk sebuah program transisi, ini sebenarnya masih jauh dari kebutuhan Indonesia. Kementerian ESDM sudah merancang program transisi energi dengan biaya lebih besar dari itu.

Pembiayaan sebesar 20 miliar dolar AS untuk transisi energi di Indonesia, akan direalisasikan dalam program apa saja? 

Nama persis programnya, Carbon Capture Utilization & Storage (CCUS). Targetnya mengurangi emisi karbon. Caranya, antara lain, dengan cara memasukkan karbon ke dalam tanah, untuk di-storage. Storage yang dipakai adalah ruang-ruang bawah tanah, bekas sumur-sumur minyak. 

Penggunaan CCS (Carbon Capture Storage) dan CCUS mulai banyak studinya di Jepang. Terutama untuk pemanfaatan karbonnya. (Catatan: teknologi ini bisa menghidupkan lagi sumur minyak yang tidak produktif).Kerja sama lain, transisi energi dari penggunaan batu bara ke energi terbarukan.

Kabarnya Jepang sempat terluka karena Indonesia memutuskan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dikerjakan oleh China. Apakah itu mempengaruhi hubungan Indonesia-Jepang saat ini?

Ganjalan di setiap hubungan antar negara itu pasti ada. Mungkin approaching kita sempat kurang cantik dalam proses itu. Sehingga Jepang kini menjadi sangat berhati-hati dalam mengambil inisiatif baru dengan Indonesia. Dalam setiap rembukan, kini menjadi lebih alot, lebih panjang. Tapi hubungan Indonesia-Jepang tidak pernah berhenti karena Jepang tidak jadi mengerjakan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung itu. Proyek lain, MRT tetap jalan. Bahkan sudah mulai pembicaraan proyek MRT Timur-Barat. 

Proyek lain yang sedang dibahas adalah kereta kecepatan sedang Jakarta-Surabaya. Studi awal sudah selesai dan kini diserahkan ke Kementerian Perhubungan. Bolanya ada di sana. Menurut Menteri (Menteri Perhubungan-red) sedang dalam kajian tim. Tentu terserah Pemerintah. Mungkin sedang dihitung nilai keekonomiannya dan lain-lainnya.

Apabila proyek KA semi cepat Jakarta-Surabaya segera dieksekusi, tentu masyarakat yang biasa bepergian ke tujuan itu akan diuntungkan dari segi waktu. Prosesnya sudah pada tahap mana ya? 

Baca juga : Indonesia-India Makin Lengket

Jakarta-Surabaya memang sudah ada jalan tol. Rencananya, proyek kereta api Jakarta-Surabaya akan dibikin dua tahap. Tahap Pertama, Jakarta-Semarang. Lalu Semarang-Jawa Timur. Mengapa Jakarta-Semarang jadi vital? Karena perkembangan kawasan-kawasan industri di wilayah Pantura, yang menjadi pertimbangan. 
Kelihatannya, Jepang sangat hati-hati, dengan mengusulkan dua tahap itu. Mungkin supaya jumlah muatannya bisa terpenuhi. Memang saat ini rembukan dengan Jepang menjadi agak berat. Untuk sampai ke perundingan, mereka sangat detail. Namun, untuk poin yang sudah disetujui, umumnya berjalan baik dan lancar. Proyek MRT, Pelabuhan Patimban contohnya, perkembangannya menggembirakan. Jauh dari target pemanfaatannya. Sehingga akan lanjut ke tahap 2.

Terkait rencana kunjungan Presiden Jokowi ke KTT G-7 di Hiroshima, bagaimana persiapannya?

Gambaran umumnya, sama seperti di G20. Indonesia saat menjadi Presidensi G20 juga mengundang sejumlah negara lain di luar anggota G20. Di KTT G-7, Jepang mengundang tiga negara lain, di luar anggota G7. Yaitu Indonesia karena posisinya sebagai Keketuaan ASEAN dan baru saja menjadi Presidensi G20. Lalu India, yang saat ini menjadi Presidensi G20 dan UEA sebagai penyelenggara COP (Conference of the Parties).

Penekanan G7 adalah mempersiapkan response terhadap krisis yang diakibatkan perang Rusia-Ukraina. Pasti semuanya terfokus, tidak jauh dari hasil G20. Pertama, persoalan energi. Kedua, persoalan lingkungan-iklim. Dan ketiga, antisipasi krisis pangan.
Bagaimana dampak perang Rusia-Ukraina terhadap situasi di Jepang?

Dampaknya terasa sekali. Yang paling terasa di bidang pertahanan. Tahun lalu, Jepang meluncurkan national strategic-nya, yang berubah. Yaitu, ada peningkatan yang signifikan untuk anggaran belanja bidang militer.

Selain itu, terasa ada penguatan pertahanan di mana-mana. Seperti, memeriksa kembali kesiapan sistem radar, dan pengadaan rudal-rudal. Rudal anti serangan udara, itu sangat diperkuat. Doktrin pertahanannya pun diubah. Awalnya hanya mengembangkan kemampuan menangkal serangan. Kini, Jepang mempersiapkan kemampuan menembak ke sumbernya. Itu perubahan doktrin pertahanan yang penting.

Jadi, alarm kesiapan perang di Jepang sudah mulai diaktifkan ya?

Situasi sekarang di Jepang seperti itu. Bisa dibayangkan kalau terjadi perang. Bukan hanya korban manusia, tapi juga lingkungan. Untuk sampai pulih kembali juga butuh waktu. Lihat saja yang terjadi di Fukushima. Sampai sekarang belum pulih. Kejadiannya tahun 2011, sampai sekarang belum semua negara menyetujui pembuangan air limbah dari reaktor nuklir di Fukushima. Padahal sudah berlalu 12 tahun yang lalu.

(Catatan: Pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima, Jepang, meledak pada 11 Maret 2011, akibat gempa bumi dahsyat yang diikuti tsunami. Tsunami menghancurkan generator darurat yang seharusnya tersedia pompa untuk pendinginan reaktor. Akibatnya, terjadi ledakan di unit 1, 2 dan 3 reaktor tersebut).

Pemerintah Jepang mengaktifkan sistem pertahanan. Bagaimana cara Pemerintah Jepang mengedukasi masyarakatnya terkait ini, agar mereka juga siap dengan segala kemungkinan?

Sebenarnya, semua handphone-nya orang Jepang yang sudah terdaftar, otomatis akan bisa menerima sistem peringatan dini (early warning system). Misalnya, saat rudal Korea pernah melewati bagian atas Hokkaido, di semua handphone warga Jepang muncul peringatan. Namun, sistem peringatan dini itu kemudian dievaluasi. Pihak Jepang menganggap sistem alarm itu masih terlalu terlambat karena rudalnya diketahui setelah masuk Zona Ekonomi Khusus Jepang. Maka, saat ini, sistem radar di seluruh Jepang dievaluasi kembali.

Harapannya, Jepang saat ini menjadi middle power atau kekuatan menengah yang mandiri. Namun, mungkin saja,  jika ancaman itu datang ke Jepang, tak mungkin bisa diatasi sendirian. Dulu, masih banyak yang menentang pembangunan pangkalan militer Amerika di Jepang. Sekarang ini, praktis sudah tidak ada.

Di Jepang, ketakutan dan kekhawatiran itu menimbulkan peningkatan kekuatan militer. Anggaran pertahanan Jepang itu berkali-kali lipat banyaknya dari Indonesia. Bahkan lebih besar dari India.

Bagaimana rencana kunjungan Kaisar Jepang ke Indonesia. Bisakah diceritakan?

Baca juga : India-Indonesia Saudara Kembar

Prosesnya sampai sekarang masih dibahas di parlemen. Persetujuan parlemen belum keluar, tapi sudah diinformasikan, bahwa secara umum diketahui Kaisar berniat datang ke Indonesia pada akhir Juni. Kunjungan ini sifatnya simbolik. Indonesia sebagai Ketua ASEAN, sehingga menggarisbawahi pentingnya kawasan ASEAN bagi Jepang. 

Tema yang diambil Indonesia sebagai Keketuaan ASEAN juga tepat: Asian Matters Epicentrum of Growth. Menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan. Jika dilihat dari penanaman modal kerja sama ekonomi saat ini, yang paling besar adalah China, dan disusul Jepang.

Presiden Jokowi adalah kepala negara pertama yang diterima oleh Kaisar Jepang, pasca pandemi Covid-19 di Istana. Ini isyarat penting bahwa Indonesia dan ASEAN adalah bagian penting untuk Jepang.

Hubungan Indonesia-Jepang sudah sangat lama. Apa budaya dan karakter Jepang yang bisa ditiru di Indonesia? Kita tahu, orang Jepang memiliki etos kerja dan disiplin yang luar biasa…

Yang perlu ditiru adalah etos kerja orang Jepang itu luar biasa. Disiplin dan fokus. Dibangun sejak anak-anak. Sejak TK, sekolah dasar. Setiap pagi, saya sering lihat anak-anak sekolah lewat di depan rumah ini. Mereka berangkat sekolah berbaris rapi. Dan yang paling depan membawa bendera. 

Sejak kecil mereka diajari mengatur kehidupan dalam kelompok, masyarakat. Mereka juga diajari saat menghadapi bencana. Menurut saya, kita baiknya belajar pendidikan dasar atau prasekolah dari Jepang. Mereka membangun disiplin, loyalitas, setia kawan.

Kita, orang Indonesia suka teriak-teriak soal gotong royong. Nah di Jepang itu, semangat berekonominya ke koperasi. Mereka banyak membentuknya di pertanian, dan usaha lainnya.

Hal lain, soal bonus demografi. Indonesia sekarang dianggap punya bonus demografi. Sementara di Jepang, justru jumlah penduduknya terus menurun. Sehingga mulai ada kesulitan mencari tenaga kerja. Bonus demografi ini harus diiringi dengan pembangunan sumber daya manusia. Ini artinya pendidikan itu penting. Nah, kita bisa belajar dari Jepang dengan melihat sistem pendidikannya.

Bagaimana perkembangan riset dan inovasi di Jepang belakangan ini. Korea dan China kelihatannya lebih agresif melahirkan banyak terobosan ya?

Selama 30 tahun terakhir, sebenarnya inovasi Jepang mulai terlihat stuck, jika dibandingkan dengan Korea dan China yang begitu menggebu. Inovasi Korea bahkan meningkat pesat secara siginifikan. Sehingga progran-program pendidikan di Korea mulai termasuk yang terbaik, dan belanja risetnya juga tergolong besar di dunia. Beberapa pengembangan teknologi di Korea dan China, sudah melewati Jepang. Misalnya, dalam produksi microchip atau semikonduktor.

Namun, Jepang belakangan ini dengan cepat menyadari itu. Mereka segera mengejar dan membangun teknologi terbaru. Indonesia tetap harus banyak belajar teknologi dari Jepang agar kualitas SDM unggul. Utamanya untuk penelitian, riset dan pengembangan. Jangan sampai kita suka riset, tapi tidak ada implementasinya. Ini kita harus banyak belajar. Tidak hanya dari Jepang.

Malah kan ada hadist yang mengajak agar kita belajar sampai ke negeri China. Itu artinya, belajarlah ke tempat yang jauh. Antara lain, ke negara di Asia Timur, yaitu Jepang, Korea dan China, yang perlu terus menjadi perhatian Indonesia. Kita harus berhubungan erat dan bekerja sama. Tapi kita juga bisa pandai mengambil jarak. Tidak ikut dalam konflik di antara ketiganya. *** (Selengkapnya wawancara ini bisa disaksikan di saluran YouTube Rakyat Merdeka TV)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.