Dark/Light Mode

Wawancara Eksklusif Dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin Jelang Puncak G20

Siaga Tangani Pandemi, Kunci Pemulihan Dunia

Jumat, 11 November 2022 07:53 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Setpres)
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Salah satu kunci pemulihan krisis dunia adalah penguatan arsitektur kesehatan global. Isu ini sangat penting, di kala situasi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya mereda. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penguatan arsitektur kesehatan global akan fokus pada upaya kolektif untuk pencegahan, kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi di masa depan.

“Terlepas dari perbedaan kita, negara-negara G20 telah bersatu, berbicara dalam bahasa yang sama, yaitu bahasa kemanusiaan di atas segalanya. Bahwa bahasa kesehatan, tidak mengenal batas geografis maupun batas politis,” katanya, kepada Rakyat Merdeka, Kamis (10/11/2022). 

Memperkuat arsitektur kesehatan global, berarti bukan hanya peduli pada generasi sekarang, tetapi sampai generasi berikutnya.

Terdapat enam aksi kunci (key actions) sebagai hasil dari pertemuan para menteri kesehatan negara G20, dan sudah dituangkan dalam dokumen teknis. Seluruh negara G20 pun telah berkomitmen untuk melaksanakannya.

Baca juga : BNPT: Ingat, Kesatuan Indonesia Adalah Kunci Pembangunan Bangsa

Aksi kunci pertama, kesepakatan pembentukan Dana Kesiapan Pandemi (Pandemic Fund). Bentuknya, melalui Dana Perantara Keuangan (FIF – Financial Intermediary Fund).

Pada 12 November, akan dilakukan pertemuan menteri keuangan dan menteri kesehatan negara-negara G20 di Bali. Joint Finance and Health Ministers G20 ini adalah sesuai mandat Presiden dan para pemimpin negara G20. Para menteri kesehatan dan menteri keuangan ditugasi bekerja sama untuk memperkuat arsitektur kesehatan global agar dunia mampu melakukan pencegahan dan penanggulangan pandemi secara lebih baik dan efektif. Forum ini, bersama WHO dan World Bank berhasil melahirkan dana ini untuk pencegahan, kesiapan dan penanganan pandemi. Kontribusi Dana Kesiapan Pandemi mencapai 1,4 miliar dolar AS dari 15 negara dan kontributor filantropi. Dana ini menjadi langkah awal yang penting dalam pencegahan dan penanganan pandemi di masa depan.

Aksi kunci kedua, pasca evaluasi mekanisme kerjasama internasional informal untuk pengembangan, produksi dan akses terhadap Alat Uji, Vaksin, dan Obat-Obatan Covid-19 (Access to Covid-19 Tools-Accelerator/ACT-A) selesai, negara-negara G20 sepakat meneruskan dan memperkuatnya menjadi sebuah entitas formal, dan melibatkan semua pemangku kepentingan, masyarakat sipil dan sektor industri, untuk menghadapi pandemi selanjutnya. ACT-A adalah sebuah kolaborasi global yang inovatif untuk mempercepat pengembangan produksi dan akses yang adil terhadap tes, perawatan dan vaksin Covid-19. ACT-A diluncurkan akhir April 2020, pada acara yang diselenggarakan bersama oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Presiden Prancis, Presiden Komisi Eropa, dan Yayasan Bill & Melinda Gates.

Aksi kunci ketiga, Presidensi G20 Indonesia membuka jalan untuk penguatan surveilens genomik sebagai bagian penting dari upaya pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon terhadap pandemi. Surveilens genomik adalah upaya pelacakan dan pemantauan genom virus, sehingga bisa menentukan upaya intervensi kesehatan, baik pengembangan alat uji, vaksin, maupun obat-obatan untuk pencegahan dan penanggulangannya. Surveilens genomik juga penting untuk mengetahui dan mempelajari mutasi varian virus baru.

Baca juga : Bamsoet Apresiasi Dukungan Pakistan Dalam Pembentukan Forum MPR Dunia

Aksi kunci keempat terkait sertifikat perjalanan dalam bentuk digital, yang berisikan informasi mengenai vaksin dan hasil tes, serta dapat dikembangkan pemanfaatannya lebih luas lagi. “Indonesia berhasil memperoleh dukungan negara-negara G-20 untuk mengimplementasikan digitalisasi dokumen kesehatan pelaku perjalanan menjadi bagian dalam International Health Regulation (IHR) WHO,” katanya.

Aksi kunci kelima, kesepakatan melakukan kerjasama pengembangan jejaring pusat penelitian dan manufaktur untuk vaksin, obat-obatan/terapeutik dan alat uji/diagnostik (VTD) yang selanjutnya akan diteruskan oleh Presidensi India. “Negara G20 mendukung kerjasama 7 negara berkembang yaitu Argentina, Brasil, India, Afrika Selatan, Arab Saudi, Turki dan Indonesia, yang secara sukarela berpartisipasi dan mendukung pembentukan jaringan penelitian antara ke-7 negara tersebut,” kata Menkes.

Aksi kunci keenam, tindakan konkret muncul dari agenda side event, yaitu ajakan peningkatan pendanaan untuk memerangi tuberkulosis, komitmen implementasi inisiatif One Health, dan meningkatkan kapasitas, deteksi dan respons AMR (antimicrobial resistance).

One Health adalah salah satu konsep pencegahan penyakit pada hewan untuk berpindah ke manusia. Konsep ini menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya pandemi di masa mendatang. 

Baca juga : Budi Gunadi Sadikin, Tokoh Pengendali Pandemi Dan Pemulihan Kesehatan Nasional

AMR saat ini menjadi ancaman global bagi kesehatan manusia dan hewan. Sebab, AMR adalah kondisi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit menjadi kebal terhadap antibiotiik, antivirus atau antiparasitnya.

Ke depan, negara-negara menyambut Presidensi G20 India. Para menteri kesehatan berharap bisa memajukan diskusi substantif, antara lain tentang penguatan, pencegahan, kesiapsiagaan dan tanggap darurat kesehatan. Juga memperkuat kerjasama di sektor farmasi dan penanggulangan medis yang berkualitas dan terjangkau. Selain itu, solusi kesehatan digital untuk membantu pencapaian UHC (universal health coverage) dan SDGs (sustainable development goals- tujuan pembangunan berkelanjutan).

Menurut WHO, UHC menjamin semua orang punya akses kepada layanan kesehatan yang dibutuhkan dengan mutu yang memadai, efektif, dan tidak menimbulkan kesulitan finansial.

Penguatan arsitektur kesehatan global ini telah menjadi komitmen bersama negara-negara G20. Dan akan didorong masuk dalam dokumen kesepakatan yang akan disetujui oleh para pemimpin negara G20, pada pertemuan puncak nanti.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.