Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Respons Aksi Agresif Beijing Di Laut China Selatan

Filipina Pepet Amerika

Selasa, 2 Mei 2023 21:19 WIB
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjalan di Sayap Barat menuju Oval Office di Gedung Putih, Washington DC, 1 Mei 2023. (Foto Pool/AFP/Leah Millis)
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden berjalan di Sayap Barat menuju Oval Office di Gedung Putih, Washington DC, 1 Mei 2023. (Foto Pool/AFP/Leah Millis)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Filipina Ferdinand “Bongbong” Romualdez Marcos Jr makin mendekatkan diri ke Amerika Serikat (AS) untuk menjalin hubungan pertahanan yang lebih kuat. Langkah tersebut demi menghindari intimidasi China.

Presiden Filipina melakukan kunjungan kerja (kunker) ke AS mulai 30 April hingga 4 Mei mendatang. Kunker empat hari ini berlangsung setelah Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol menemui Presiden AS Joe Biden pekan lalu, menyusul pertemuan di Gedung Putih Januari lalu antara Biden dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Baca juga : Semburan Api Setinggi 6 Meter Di Rest Area Tol Cipali 86 B Bukan dari Pipa Pertamina

Menyambut Marcos Jr di Oval Office, Gedung Putih, 1 Mei lalu, Biden menggarisbawahi komitmen AS yang kuat untuk membela Filipina. Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertama orang nomor 1 Filipina ke Washington dalam 10 tahun. Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Rodrigo Duterte, Manila tidak begitu dekat dengan Washington.

Dalam pertemuan itu, Marcos Jr curhat ke Biden, bahwa negaranya berada di wilayah dengan “situasi geopolitik paling rumit di dunia saat ini”. Provokasi China pada 23 April lalu juga menjadi bahasan keduanya.

Baca juga : Pastikan Presisi, Rel KCJB Kini Masuk Tahapan Fine Adjustment

Saat itu, kapal China berniat menabrak kapal penjaga pantai Filipina, BRP Malapascua, di perairan Filipina di Laut China Selatan.

“Jadi wajar bagi Filipina untuk melihat satu-satunya mitra yang mempunyai perjanjian untuk memperkuat, mendefinisikan kembali, hubungan yang kita miliki dan peran yang kita mainkan, menghadapi ketegangan yang meningkat di sekitar Selatan Laut China dan Asia Pasifik,” katanya, dilansir AFP, kemarin.

Baca juga : AS-Filipina Pamer Kekuatan Militer

Bongbong menegaskan, dirinya tidak akan membiarkan China menginjak-injak hak Filipina di kawasan Laut China Selatan.

Namun, meski mengajak AS menjalin kerja sama pertahanan lebih erat, negaranya tidak boleh menjadi pos pertahanan militer AS. Bongbong juga meminta agar Filipina tidak dilibatkan dalam ketegangan AS dengan negara adi daya lainnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.