Dark/Light Mode

Selandia Baru Larang Supermarket Sediakan Plastik Untuk Aneka Produk Segar

Senin, 3 Juli 2023 18:46 WIB
Ilustrasi plastik khusus untuk produk segar supermarket seperti sayuran dan buah-buahan. (Foto: Net)
Ilustrasi plastik khusus untuk produk segar supermarket seperti sayuran dan buah-buahan. (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Selandia Baru, menjadi negara pertama di dunia yang memperluas larangan penggunaan kantong plastik.

Mulai Sabtu (2/7), Negeri Kiwi tak hanya mengharamkan penggunaan kantong belanjaan di supernarket, tetapi juga plastik tipis yang biasa digunakan untuk mewadahi aneka produk segar seperti sayur dan buah-buahan.

Langkah ini merupakan bagian dari kampanye pemerintah Selandia Baru yang lebih luas, untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai.

Mayoritas publik Negeri Kiwi, kini sudah membawa tas belanjaan sendiri, setelah penggunaan kantong plastik di supermarket resmi dilarang pada tahun 2019.

Faktanya, dalam beberapa tahun terakhir, larangan penggunaan kantong plastik di banyak negara terhitung masif.

Baca juga : Turis Telantar Gara-gara Pesan Hotel Untuk Tahun Depan

"Selandia Baru menghasilkan terlalu banyak sampah plastik," kata Associate Environment Minister, Rachel Brooking seperti dikutip BBC, Senin (4/7).

Brooking menjelaskan, pemerintah Selandia Baru telah berhasil menyelamatkan satu miliar kantong plastik, setelah mengharamkan plastik sebagai tas belanja pada 2019.

Langkah baru ini diharapkan mampu mencegah penggunaan 150 juta kantong plastik per tahun.

Tas Kertas

Pengamat lingkungan hidup di Selandia Baru telah mengemukakan kekhawatiran, bahwa masyarakat setempat masih mengandalkan kantong kertas sekali pakai, yang hingga saat ini masih tersedia di supermarket, untuk menempatkan barang belanjaan.

Soal ini, Brooking mengatakan, ham itu masih layak dilakukan.

Baca juga : Ganjar Muda Padjajaran Gelar Penyuluhan Dan Konsultasi IVA Untuk Cegah Kanker Serviks

"Kami benar-benar ingin mengurangi kemasan sekali pakai. Kami ingin, orang-orang membawa tas sendiri. Pihak supermarket, menjual tas yang dapat digunakan kembali," ujarnya.

Jaringan supermarket Countdown, yang mengoperasikan lebih dari 185 toko di seluruh negeri, saat ini telah menjual tas jaring berbahan poliester, yang dapat digunakan berkali-kali.

Tas ini bisa untuk wadah buah dan sayuran.

"Mengubah kebiasaan itu tidak mudah, perlu waktu yang cukup lama. Beberapa pelanggan, juga ada yang tidak terima," kata Catherine Langabeer, Kepala Bagian Sustainability Countdown.

Emisi Pertanian

Pemerintah Selandia Baru telah membuat kemajuan dalam inisiatif lain, untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca juga : Dukungan Warga Jateng dan Jatim Untuk Ganjar Pranowo 2024 Terus Mengalir

Oktober mendatang, Selandia Baru akan menggodok inisiatif pajak atas gas rumah kaca, yang dihasilkan hewan ternak seperti domba dan sapi.

Dalam skema pertama di dunia yang akan dijalankan pada 2025, petani akan membayar emisi pertanian dalam beberapa bentuk.

Untuk diketahui, setengah dari emisi karbon di Selandia Baru disumbang oleh industri pertanian.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.