Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Diduga Dukung dan Danai ISIS, 3 WNI Ditahan Singapura

Senin, 23 September 2019 18:08 WIB
Ilustrasi (Foto Net)
Ilustrasi (Foto Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga wanita asal Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) ditahan otoritas Singapura. Ketiganya ditahan di bawah Undang-undang Keamanan Internal (ISA) atas kecurigaan mendanai aktivitas terorisme ISIS dan JAD.

Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (23/9), tiga WNI yang ditahan di Singapura itu diidentifikasi bernama AA(33), RH(36) dan TM(31). Perintah penahanan terhadap ketiga wanita Indonesia itu dirilis otoritas Singapura pada September ini.

Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA) dalam pernyataannya menyebut ketiga WNI itu telah bekerja sebagai PRT di Singapura selama 6-13 tahun saat mereka ditangkap. Disebutkan MHA, ketiga WNI ini saling berkenalan setelah diradikalisasi tahun 2018.

Baca juga : Keuntungan Tanam Kacang Hijau Menggiurkan

AA dan RH pertama bertemu di sebuah acara di Singapura saat keduanya sedang libur, sedangkan TM berkenalan dan berkomunikasi dengan keduanya melalui media sosial. 

"Seiring berjalannya waktu, mereka mengembangkan jaringan kontak online asing yang pro-militan, termasuk 'pacar-pacar online' yang berbagai ideologi pro-ISIS," sebut MHA dalam pernyataannya. 

Menurut MHA, AA dan RH ingin pergi ke Suriah dan bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). AA, sebut MHA, bahkan bersiap untuk bertempur bersama ISIS di Suriah dan menjadi pengebom bunuh diri. Sedangkan RH disebut ingin tinggal di tengah-tengah petempur ISIS di Suriah dan berpartisipasi dalam pertempuran di sana.

Baca juga : Sayuran dan Buah Indonesia Laku Keras di Singapura hingga Eropa

Dijelaskan lebih lanjut MHA, kedua wanita Indonesia itu juga didorong kontak-kontak online mereka untuk bermigrasi ke Filipina Selatan, Afghanistan atau Afrika untuk bergabung dengan kelompok-kelompok pro-ISIS di sana.

MHA menyebut, RH meyakini setiap warga muslim wajib pergi ke zona konflik seperti Palestina dan Kashmir untuk bertempur melawan 'musuh-musuh Islam'. Ketiga wanita WNI itu, menurut MHA, memberikan dukungan online terhadap ISIS secara aktif, dengan masing-masing mengelola sejumlah akun media sosial untuk memposting material pro-ISIS. Ketiganya juga menyumbangkan sejumlah dana kepada entitas-entitas di luar negeri untuk tujuan terkait terorisme, seperti mendukung aktivitas ISIS dan kelompok Jemaah Anshorut Daulah (JAD) di Indonesia.

Ditegaskan MHA, ketiga WNI itu menjadi pendukung kuat bagi ISIS. Mereka mulai diradikalisasi tahun lalu setelah mendapati material online terkait ISIS. MHA menyebut ketiganya meyakini ISIS bertempur untuk Islam dan penggunaan kekerasan terhadap 'para kafir' dibenarkan. Ketiga wanita itu menjadi semakin radikal setelah bergabung dengan kelompok chat dan saluran media sosial pro-ISIS.

Baca juga : Pisang Barelang Siap Masuk Pasar Singapura

"Mereka tertarik pada visual kekerasan yang disebarkan dalam platform-platform ini, seperti serangan bom dan video pemenggalan ISIS, juga propaganda kemenangan masa lalu (ISIS) di medan tempur," sebut MHA dalam pernyataannya.

Disebutkan juga oleh MHA, satu WNI lainnya yang juga seorang PRT, SS,ikut  ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan. WNI keempat ini dinyatakan tidak radikal setelah menjalani pemeriksaan. Menurut MHA, WNI keempat ini tidak melaporkan radikalisasi yang dialami tiga WNI lainnya meskipun dia mengetahui sejak lama. WNI keempat ini telah dipulangkan ke Indonesia. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.