Dark/Light Mode

Jualan Di GIIAS, Fuso Tak Pasang Target Khusus

Senin, 22 Juli 2019 21:32 WIB
Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Atsushi Kurita (kedua kanan) dan Direktur Penjualan dan Pemasaran KTB Duljatmono (kedua kiri) saat jumpa pers di GIIAS, di ICE BSD, Tangerang, Senin (22/7). (Foto: DIT/Rakyat Merdeka)
Presiden Direktur PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Atsushi Kurita (kedua kanan) dan Direktur Penjualan dan Pemasaran KTB Duljatmono (kedua kiri) saat jumpa pers di GIIAS, di ICE BSD, Tangerang, Senin (22/7). (Foto: DIT/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), produsen truk Fuso tidak memasang target penjualan khusus di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS). 

"Tidak ada target," ujar Direktur Penjualan dan Pemasaran PT KTB Duljatmono di GIIAS, ICE BSD, Tangerang, Senin (22/7).  

Namun, kata dia, menargetkan jual truk 350-400 unit per bulan selama satu tahun. “Tipe 6x4 yang paling banyak dibeli. Truk ini untuk sektor tambang dan konstruksi, demand-nya juga mau yang spek panjang," kata Duljatmono

Baca juga : Tambah 6 Varian Fighter, Fuso Perluar Pasar

Menurut dia, pangsa pasar di kelas truk medium naik. Saat ini, pasar truk medium mencapai 25 persen. Salah satu faktornya terkait maraknya pembangunan infrastruktur. 

"Mungkin mereka ingin yang daya angkutnya secara lebih besar, karena sejak pembangunan infrastruktur demandnya naik terus," ungkapnya.

Di GIIAS, Fuso kembali meluncurkan enam varian baru Fighter. Enam varian baru yang diluncurkan di GIIAS 2019 yaitu FM 65FM (4x2), FM 65 FM Higear (4x2), FM 65FSL (4x2), FM 65 FSL Higear (4x2), FN 61 FL (6x2), FN 62FL HD (6x4).

Baca juga : Genjot Ekspor Di China, Enggar Tak Datang ke KPK

Varian baru ini memiliki variasi chassis panjang, medium, hingga super panjang, dapat mengangkut lebih banyak muatan dengan G.V.W mulai dari 16 hingga 26 ton. Sebelumnya pada awal 2019, Fuso sudah melaunching sembilan varian Fighter. 

Bus Penumpang

Fuso juga terus memantau potensi pasar bus penumpang. Meski belum sebesar truk niaga, namun bisnis bus tetap memiliki potensi yang tidak kecil. Terutama setelah beroperasinya jalur tol trans jawa yang diperkirakan dapat meningkatkan arus mobilitas manusia dan barang. 

Baca juga : Harga Rumah Kian Mahal, Milenial AS Ngontrak Ranjang Susun

Hingga kini, kata Duljatmono, pasar bus masih berada di kisaran angka 5 persen. Umumnya jenis bus yang digemari ukuran kecil maupun sedang. Meski demikian pasar ini masih akan terus berkembang mengingat kebutuhan mobilitas manusia kian meningkat. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.