Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Suaminya Terlibat Karhutla, Menteri Malaysia Disuruh Mundur

Minggu, 29 September 2019 07:14 WIB
Menteri Energi, Sains, Teknologi, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin (kiri) dan suaminya, Lee Yeow Seng. (Foto: The Straits Times)
Menteri Energi, Sains, Teknologi, dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin (kiri) dan suaminya, Lee Yeow Seng. (Foto: The Straits Times)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Indonesia ikut menimbulkan gejolak di dunia perpolitikan Malaysia. Menteri Energi, Sains, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin, didesak mundur. Penyebabnya, anak perusahaan sawit suaminya, diduga jadi salah satu penyebab karhutla.

Perusahaan sawit milik suami Yeo, Lee Yeow Seng adalah IOI Corporation. Di Indonesia, anak perusahaan IOI Corporation yakni PT Sukses Karya Sawit yang berbasis di Kalimantan Barat. Perusahaan ini telah disegel pemerintah Indonesia karena dianggap menjadi penyebab karhutla.

Selain Karya Sawit, ada tiga anak perusahaan Malaysia yang juga diduga terkait dengan kebakaran hutan. Mereka adalah Sime Indo Agro anak perusahaan Sime Darby Plantation Bhd dan Rafi Kamajaya Abadi anak perusahaan TDM Bhd yang berbasis di Kalimantan Barat. Satu perusahaan lainnya yang beroperasi di Riau, yakni PT Adei Plantation and Industry milik Kuala Lumpur Kepong Bhd (KLK).

Baca juga : Dukung Percepatan Penanggulangan Karhutla, Pertamina Dumai Turunkan Perwakilan Pekerja

Desakan mundur kepada Yeo pun ramai disuarakan rakyat Negeri Jiran itu. Salah satunya datang dari Kepala Pemuda pada Asosiasi China Malaysia (MCA), Nicole Wong. Dia menyerukan agar Yeo mundur dari jabatannya karena dugaan konflik kepentingan tersebut.

Wong mencium gelagat ini karena Yeo dinilai sangat lamban menangani permasalahan kabut asap tersebut. Wong mengingatkan, Yeo mengatakan Undang-undang Kabut Asap Lintas Perbatasan harus segera diberlakukan di Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara, yang selalu dilanda kabut asap.

"Tapi perusahaan suaminya ada di antara empat perusahaan yang disebut oleh pemerintah Indonesia, bertanggung jawab atas kebakaran hutan," sindir Wong. "Oleh karena itu, tidak pantas bagi YBY (Yeo) untuk menangani isu ini sementara perusahaan suaminya menjadi salah satu yang terlibat," sambungnya.

Baca juga : Atasi Karhutla Riau, Pertamina Dukung BNPB

Wong menyebut, masalah ini adalah masalah serius karena melibatkan keselamatan banyak orang. Namun, Yeo tidak menggubris desakan itu. Dia ogah mundur. Dilansir media lokal Malaysia, The Star, Yeo menegaskan, seharusnya masalah kabut asap itu ditangani langsung Pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia, katanya, seharusnya menggelar investigasi awal untuk menangani persoalan kebakaran hutan dan lahan. Kemudian mengambil tindakan tegas kepada perusahaan-perusahaan yang dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran.

"Saya harap daripada mengkritik, oposisi bisa memberikan gagasan membangun untuk menyelesaikan isu-isu semacam ini di masa mendatang," ujar Yeo sembari mengingatkan, situasi ini telah terjadi selama beberapa dekade. "Jika ada gagasan yang membangun, kami akan menerima dan mengeksekusinya," imbuhnya.

Baca juga : Harga Minyak Dunia Meroket, Sri Mulyani Dagdigdug

Yeo sendiri pernah menyatakan, negaranya menyerahkan proses hukum perusahaan-perusahaan yang dianggap sebagai penyebab karhutla kepada Indonesia. "Kami yakin pemerintah Indonesia akan mengambil tindakan yang diperlukan terkait penyelidikan dan membuktikannya," ucap Yeo sebagaimana dilansir Asia One.

Yeo menambahkan, kondisi kabut asap di Malaysia akan segera membaik. Hal ini terkait dengan perubahan arah angin. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.