Dark/Light Mode

Israel-Hamas Memanas, WHO Ingatkan Bencana Kesehatan Masyarakat Di Gaza

Selasa, 31 Oktober 2023 23:03 WIB
Kelompok rentan yang terdiri dari anak-anak, perempuan, dan lansia merupakan korban tewas terbanyak dalam perang Israel-Hamas Palestina. (Foto: Reuters via Aljazeera)
Kelompok rentan yang terdiri dari anak-anak, perempuan, dan lansia merupakan korban tewas terbanyak dalam perang Israel-Hamas Palestina. (Foto: Reuters via Aljazeera)

RM.id  Rakyat Merdeka - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, bencana besar kesehatan masyarakat akan segera terjadi di Gaza, di tengah kepadatan penduduk, perpindahan manusia secara massal serta kerusakan infrastruktur air dan sanitasi akibat perang Israel-Hamas Palestina yang memanas sejak 7 Oktober 2023.

“Risiko kematian warga sipil yang tidak terkait langsung dengan pemboman Israel, akan meningkat,” kata Juru bicara WHO Christian Lindmeier, seperti dikutip Reuters, Selasa (31/10/2023).

Otoritas Kesehatan Gaza melaporkan, lebih dari 8.300 orang Palestina tewas sejak Israel memulai serangan udara di kantong yang dikelola Hamas, sebagai tanggapan atas serangan 7 Oktober 2023.

Baca juga : Relawan Komunitas Sopir Truk Dukung Ganjar Adakan Cek Kesehatan Gratis Di Cakung

Dalam serangan tersebut, Hamas membunuh 1.400 orang di Israel dan menyandera lebih dari 200 orang.

Sementara militer Israel, memulai operasi darat di Gaza pada minggu lalu.

Sementara itu, Juru Bicara Badan Anak-Anak PBB (UNICEF) James Elder mengingatkan risiko kematian bayi karena dehidrasi, dengan tingkat pengeluaran cairan mencapai 5 persen dari batas normal.

"Ini adalah ancaman yang. Banyak anak-anak sakit karena minum air asin," ucap Elder.

Baca juga : Relawan Sajajar Kenalkan Ganjar Ke Warga Ciamis Lewat Pagelaran Wayang Golek

Sekitar 940 anak dilaporkan hilang di Gaza. Diduga kuat, mereka terjebak di bawah puing-puing.

Dalam pernyataannya pada hari ini, Selasa (31/10/2023), Kantor Kemanusiaan PBB melaporkan, pasokan air ke Gaza selatan telah terhenti pada 30 Oktober 2023.

Menanggapi situasi ini, Lindmeier menyerukan agar bahan bakar diizinkan masuk Gaza, supaya pabrik desalinasi bisa beroperasi.

Baca juga : Pemerintah Gercep Tangani Bencana Longsor Dan Kekurangan Makanan Di Yahukimo

Namun, Israel yang telah memblokade Jalur Gaza, menolak mengizinkan pasokan bahan bakar. Karena khawatir digunakan Hamas untuk tujuan militer.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.