Dark/Light Mode

HMI Jakarta Raya Ingatkan Pentingnya Netralitas Polri Saat Pemilu

Rabu, 25 Oktober 2023 15:22 WIB
Aktivis HMI Jakarta Raya
Aktivis HMI Jakarta Raya

RM.id  Rakyat Merdeka - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta Raya mengingatkan para personil kepolisian di bawah komando Listyo Sigit Prabowo untuk menjaga netralitas saat pelaksanaan Pemilu 2024. 

"Alat negara seperti Polri dalam pesta demokrasi harus menjaga sikap di tengah, bukan berpihak dan menjadi alat kekuasaan saat pemilu,” ujar Ketua Umum HMI Jakarta Raya, Hanif dalam keterangannya, Rabu (25/10).

Dalam pemilu 2024, netralitas Polri merupakan sesuatu yang mutlak. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, di mana Polri tidak boleh berpihak pada salah satu kandidat. 

Baca juga : Di Rakornas, Mendagri Tekankan Pentingnya Pelayanan Dukcapil

“Polri sama sekali tidak boleh mendukung salah satu kandidat, baik dalam bentuk sarana dan prasarana, sumber daya manusia, pendanaan, data/informasi, dan hal lainnya yang menunjukkan pada dukungan ke salah satu kandidat,” tegasnya.

Menurutnya, netralitas Polri merupakan sesuatu yang harus dijaga karena itu merupakan perintah undang undang. 

“Jika terdapat keberpihakan pada satu kandidat dengan dukung mendukung, itu bentuk pelanggaran hukum,” ujar alumni Fakultas Hukum Universitas Krisnadwipayana ini

Baca juga : Beringin Bikin Narasi Tangkis Politik Dinasti

Selain itu, lanjut Hanif Badan Pengawas Pemilu dan lembaga pengawas lainnya, harus serius untuk mengawasi netralitas Polri. 

"Secara politik, tidak ada untungnya anggota Polri mendukung salah satu kandidat karena itu akan mencederai profesionalisme polri," tegasnya. 

Di sisi lain, Hanif mengatakan, bahwa pemilu juga harus menghindari terjadinya politik kebencian atas dasar SARA karena akan menimbulkan polarisasi yang tajam dalam masyarakat dan membuka ruang potensi konflik horizontal di masyarakat.

Baca juga : Pentingnya Memotivasi Gen Z Agar Sehat Mental

"Pemilu harus menjual ide dan program untuk peningkatan taraf hidup rakyat menjadi lebih layak, bukan menjual kebencian atas dasar SARA," katanya.

Sebagai aktivis mahasiswa Hijau berharap konsolidasi demokrasi dalam pemilu tahun ini tidak berjalan mundur. Sebab, jika demokrasi berjalan mundur, narasi Indonesia Maju yang digaungkan Presiden Jokowi akan menjadi paradoks ketika negara justru bergerak berdasarkan kekuasaan.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.