Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Bujukan Menlu AS Nggak Mempan, PM Israel Tolak Seruan Gencatan Senjata Sementara
Jumat, 3 November 2023 22:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan gencatan senjata sementara dalam konflik dengan Hamas Palestina. Bujukan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken untuk jeda sementara, nggak mempan.
Dalam pidatonya di televisi, Netanyahu menegaskan, dia tidak akan menyetujui gencatan senjata, sampai Hamas membebaskan seluruh sandera dalam serangan 7 Oktober 2023.
Baca juga : Teriakan Presiden Turki Saat Ikut Demo Dukung Palestina, Israel Penjahat Perang!
Pernyataan ini disampaikan Bibi – begitu Netanyahu biasa disapa -, setelah Blinken mengulangi seruan untuk melakukan jeda kemanusiaan dalam konflik Israel-Palestina. Agar bantuan ke Gaza bisa cepat mengalir. Serta menciptakan lingkungan yang lebih baik, karena para sandera dapat dibebaskan.
Seperti apa format jeda sementara yang dimaksud? Blinken mengatakan, format tersebut sedang dalam tahap penyusunan.
Baca juga : Amnesty International Indonesia Minta Israel-Hamas Segera Gencatan Senjata
Israel, menurutnya, juga memiliki sejumlah pertanyaan resmi terkait hal tersebut. Seperti bagaimana memaksimalkan pengiriman bantuan, membantu membebaskan sandera, dan memastikan jeda sementara tidak dimanfaatkan oleh Hamas.
"Israel menolak gencatan senjata sementara, yang tidak mencakup kembalinya sandera kami,” ujar Netanyahu, seperti dikutip BBC, Jumat (3/11/2023).
Baca juga : Wujudkan Kemerdekaan Untuk Rakyat Palestina
Lazimnya, gencatan senjata formal merupakan pengaturan jangka panjang, yang memungkinkan pihak-pihak yang terlibat dalam dialog. Sedangkan jeda kemanusiaan, dapat berlangsung hanya dalam beberapa jam.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya